Peran Pemuda Pacitan dalam Melestarikan dan Mengembangkan Kethek Ogleng Pacitan

Karomah Laila Wulandari

Abstract


abstrak— Penelitian deksriptif kualitatif dengan mengumpulkan data-data pemuda Pacitan dalam upaya untuk melestarikan Kethek Ogleng Pacitan.  Kethek Ogleng Pacitan yang merupakan salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2019 perlu untuk dilestarikan.  Pengumpulan data dengan studi pustaka  Kethek Ogleng Pacitan yangdipublikasikan baik di media online, artikel, maupun buku. Hasil kajian menyimpulkan bahwa peran pemuda Pacitan dalam  melestarikan seni tradisional Kethek Ogleng, baik  aktif terlibat dalam pertunjukan, festival, dan even internasional, mereka tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga membawa keanekaragaman budaya Pacitan ke tingkat global. Peran pemuda sebagai penjaga budaya dan agen perubahan sangat vital dalam menyongsong Indonesia emas 2045, memastikan identitas budaya yang kuat dan berkelanjutan.

Kata kunci— Kethek Ogleng, Pacitan, Pemuda, Generasi emas 2045

 

Abstract— Qualitative descriptive research by collecting data from Pacitan youth in an effort to preserve Kethek Ogleng Pacitan. Kethek Ogleng Pacitan, which is one of Indonesia's 2019 Intangible Cultural Heritages, needs to be preserved. Data collection using Kethek Ogleng Pacitan literature studies published in online media, articles and books. The results of the study conclude that the role of Pacitan youth in preserving the traditional art of Kethek Ogleng, whether they are actively involved in performances, festivals and international events, they not only maintain cultural heritage but also bring Pacitan's cultural diversity to the global level. The role of youth as cultural keepers and agents of change is vital in welcoming a golden Indonesia 2045, ensuring a strong and sustainable cultural identity.

Keywords— Kethek Ogleng, Pacitan, Youth, Golden generation 2045


Keywords


Kethek Ogleng, Pacitan, Youth, Golden generation 2045

Full Text:

PDF

References


Burton G., dan D. R. (1995). Between Ourselves. Edward Arnold.

Hendriyanto,A., Sutopo B., dan M. A. (2019a). Local Wisdom Values in Kethek Ogleng Dance Tokawi Nawangan, Pacitan. Proceedings of the International Symposium on Social Sciences, Education, and Humanities (ISSEH 2018). https://doi.org/https://doi.org/10.2991/isseh-18.2019.31.

Hendriyanto,A., Sutopo B., dan M. A. (2019b). The Preservation Strategy of Kethek Ogleng Pacitan in Millennial Era. International Journal of Engineering and Advanced Technology (IJEAT), 8(5C). https://www.ijeat.org/portfolio-item/E10780585C19/.

Hendriyanto A., Mustofa A., and S. B. (2019). Road Show Kethek Ogleng Pacitan di Tempat Wisata Pacitan 2019. Webinar Nasional Penelitian Dan Abdimas STKIP PGRI Pacitan, 110–120.

Hendriyanto A., Mustofa A., dan S. B. (2018). Filosofi Jawa Dalam Seni Kethek Ogleng Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Sirok Bastra, 6(1).

Hendriyanto A., Sutopo B., dan M. A. (2019). Kekhasan Seni Kethek Ogleng Pacitan Karya Sutiman. Jurnal Penelitian Pendidikan, 11(1), 1563–1572.

Hendriyanto A., Sutopo B., dan M. A. (2021). Seni Kethek Ogleng Pacitan dan Seni Kethek Ogleng Wonogiri: Kajian Bandingan. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1), 1770–1783.

Hendriyanto A. (2021). Upaya Pelestarian dan pengembangan Kethek Ogleng Pacitan, Jawa Timur, Indonesia. Prakaerta, 3(2), 443–455.

Hendriyanto, A., Sutopo, B., & Mustofa, A. (2019). The preservation strategy of kethek ogleng pacitan in millennial era. International Journal of Engineering and Advanced Technology, 8(5). https://doi.org/10.35940/ijeat.E1078.0585C19

Hendriyanto A. (2019). Gerakan Pokok Kethek Ogleng (Patent No. EC00201943160).

Koentjaraningrat. (1999). Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta, Indonesia: UI Press.

Pacitanku.com. (2019). Seni Kethek Ogleng Ambil Bagian di Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival 2019. Https://Pacitannews.Com/Berita/Pacitan/Seni-Kethek-Ogleng-Ambil-Bagian-Di-Surabaya-Cross-Culture-International-Folk-Art-Festival-2019/.

UU Nomor. 5, (2017).Pemajuan Kebudayaan

Stebbing B. (1999). Learning through Play: A Manual for ECEC Teachers. UNICEEF Printers.

Sutopo B., Hendriyanto A., dan M. A. (2018). Building Ecological Intelligence Through Indonesian Language Learning Based On Kethek Ogleng Dance. International Journal of Education, 11(1). https://doi.org/10.17509/ije.v11i1.10902.

Tylor, E. B. (1871). Primitive Culture. 1(2).

Van Peursen. (1976). Strategi Kebudayaan (terj. Dick Hartoko). Jakarta, Indonesia: Gunung Mulia.

Wellek,R. & Warren, A. (1993). Teori Kesusasteraan. Jakarta, Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Seminar Nasional dan Gelar Karya Produk Hasil Pembelajaran

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.