FENOMENA MIGRASI WARGA NEGARA INDONESIA: PERSPEKTIF SILA KETIGA PANCASILA DALAM KONTEKS #KABURAJADULU

Karin Setia Ningrum, Achmad Sultoni Ichwana, Sigit Gilang Pamungkas Raharjo, Moch. Alvian Barokah, Day Ramadhani Amir

Abstract


Abstrak

#KaburAjaDulu merujuk pada fenomena warga Indonesia yang berpindah ke luar negeri akibat ketidakpuasan terhadap situasi sosial, ekonomi, dan hukum di tanah air. Fenomena ini menggambarkan hasrat untuk meningkatkan kesempatan hidup, terutama ketika menghadapi persyaratan lamaran pekerjaan yang rumit, minimnya jaminan sosial, dan kekurangan lapangan kerja. Ini menimbulkan pertanyaan mendasar tentang identitas nasional, terutama semangat persatuan yang ditemukan dalam sila ketiga Pancasila, yaitu “Persatuan Indonesia”. Studi ini menerapkan pendekatan kualitatif deskriptif dan bertujuan untuk mengeksplorasi tren migrasi ini dengan mengedepankan hubungan antara rasa kewarganegaraan dan pilihan untuk berpindah tempat. Temuan dari penelitian mengindikasikan bahwa migrasi tidak selalu berlawanan dengan nilai-nilai kebersamaan asalkan individu tetap menunjukkan rasa peduli, tanggung jawab, dan sumbangsih dalam pembangunan negara. Banyak orang Indonesia di luar negeri yang terus menunjukkan kecintaan mereka pada negara mereka dengan mengirimkan uang, mempromosikan budaya mereka, merencanakan untuk kembali dan berinvestasi. Oleh karena itu, keputusan untuk pindah ke negara lain tidak boleh dilihat sebagai pengkhianatan, tetapi sebagai reaksi alamiah terhadap kendala struktural. Untuk meningkatkan kualitas hidup, menciptakan lapangan kerja baru, dan menumbuhkan rasa nasionalisme sejak dini, diperlukan tindakan konkret. Selain itu, pemerintah harus menghindari sanksi sepihak atas keputusan individu dan memprioritaskan penanganan penyebab struktural dari fenomena ini melalui pendekatan berbasis masyarakat yang peka terhadap kondisi sosial yang ada.

 

Kata kunci: KaburAjaDulu_1, Sila Ketiga Pancasila_2, Generasi Muda_3, Persatuan_4

 

 

Abstract

#KaburAjaDulu refers to the phenomenon of Indonesians moving abroad due to dissatisfaction with the social, economic and legal situation in the country. This phenomenon illustrates the desire to improve life chances, especially when faced with complicated job application requirements, lack of social security, and job shortages. This raises fundamental questions about national identity, especially the spirit of unity found in the third precept of Pancasila, namely “Persatuan Indonesia”. This study applies a descriptive qualitative approach and aims to explore this migration trend by foregrounding the relationship between a sense of citizenship and the choice to relocate. Findings from the study indicate that migration is not necessarily against the values of togetherness as long as individuals continue to show a sense of care, responsibility, and contribution to the development of the country. Many Indonesians abroad continue to show their love for their country by promoting their culture, planning to return and investing. Therefore, the decision to move to another country should not be seen as a betrayal, but as a natural reaction to structural constraints. To improve the quality of life, create new jobs, and foster a sense of nationalism early on, concrete measures are needed. In addition, the government should avoid unilaterally sanctioning individual decisions and prioritize addressing the structural causes of this phenomenon through community-based approaches that are sensitive to existing social conditions.

 

Keywords: KaburAjaDulu_1, Third Principle of Pancasila_2, Young Generation_3, Unity_4


Full Text:

PDF

References


Aiken, Henry D. (2010). Abad Ideologi. Relief.

Aji, Wahyu Trisno. (2025). Pemuda Ashabul Kahfi Membaca Tren Tagar #KaburAjaDulu di Indonesia. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Aliya Suhardi. (2016). Resonansi Kebangsaan: Pancasila dalam Pusaran Globalisasi. Jurnal Scientia Indonesia, 2(1), 142–146.

Ardiansyah, A., Yusuf, M., & Abdulloh, M. (2023). Urgensi Bela Negara dalam Menumbuhkan Nasionalisme Generasi Muda di Era Digitalisasi. JKEPMAS (Jurnal Komunikasi dan Edukasi Pengabdian Masyarakat), 2(2), 215–221.

Bello, Petrus C.K.L. (2013). Ideologi Hukum: Refleksi Filsafat atas Ideologi di Balik Hukum. Bogor: Insan Merdeka.

Budiwibowo, Satrijo. (2016). Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global melalui Pembelajaran Berbasis Multicultural. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 4(2), 569–579.

Fakih, Farabi. (2015). Reading Ideology in Indonesia Today. Jurnal Sosial Politik, 171, 347–363.

Fathorrahman. (2018). Potensi Pancasila Sebagai Falsafah Dunia. Jurnal Filsafat, 3(2), 411–418.

Febrianto, R. A., & Nugroho, D. (2023). Implementasi Sila Ketiga Pancasila Butir Ke-6 Mengembangkan Persatuan Indonesia atas Dasar Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan Sehari-Hari Terkait Informasi Teknologi. Adil Indonesia Journal, 4(1), 65–73.

Kurniasih, Rina. (2016). The Effect of Globalization on the Ideology of Pancasila. Jurnal Scientia Indonesia, 2(1), 69–96.

Rahayu, Ani Sri. (2013). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Setiawan, Wawan, & Sukmadewi, Yudhitiya Dyah. (2017). Peran Pancasila pada Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 19(1), 130–132.

Silaban, P. S. M. J., Mirza, D., Nafilah, N., & Tanjung, S. Z. (2025). Menghadapi Ancaman Nasionalisme Disintegrasi Bangsa di Tengah Trend Kabur Aja Dulu. Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia, 3(2), 193–199.

Siregar, D. A., Sinaga, R., & Lukitoyo, P. S. (2025). Pengaruh Tren #KaburAjaDulu terhadap Sikap Nasionalisme pada Masyarakat Pengguna Sosial Media. Inovasi Pendidikan Nusantara, 6(2).

Suprayogi, Dr., & Suyahmo, Prof. Dr. (2018). Pendidikan Pancasila. Semarang: Unnes Press.

Yudhanegara, H. Firman. (2015). Pancasila Sebagai Filter Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme. Jurnal Ilmu Sosial, 8(2), 166–179.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIDIKAN FPMIPA by https://prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/FPMIPA/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.