Enhancing Vocabulary Acquisition Using the “Fill the Missing Words” Method: A Classroom Action Research Among Grade 4 Students at SDN Ngraseh Dander Bojonegoro
Kata Kunci:
Penguasaan kosakata, metode Fill the Missing Words, Penelitian Tindakan Kelas, pendidikan dasar, pembelajaran kontekstualAbstrak
Abstract— This study aims to investigate the effectiveness of the "Fill the Missing Words" method in improving English vocabulary acquisition among grade 4 students at SDN Ngraseh Dander Bojonegoro. The method was implemented by combining animal-themed pictures with sentences containing missing words in learning activities. The research employed a Classroom Action Research approach conducted in two cycles involving 20 students as subjects. Data were collected through pre-tests and post-tests, observations, and interviews. The results showed a significant increase in average post-test scores from 80 in the first cycle to 90 in the second cycle, as well as an increase in the percentage of students achieving the Minimum Completion Criteria (KKM) from 75% to 95%. Additionally, student engagement and motivation improved, with 90% of students actively participating in group discussions. The study concludes that the "Fill the Missing Words" method is effective in enhancing vocabulary mastery and developing students’ critical thinking skills through contextual and interactive learning.
Keywords— Vocabulary acquisition, Fill the Missing Words method, Classroom Action Research, Primary education, Contextual learning
abstrak— Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode "Fill the Missing Words" dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris pada siswa kelas 4 SDN Ngraseh Dander Bojonegoro. Metode ini diterapkan dengan menggabungkan gambar bertema hewan dan kalimat dengan kata yang hilang dalam aktivitas pembelajaran. Penelitian menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan 20 siswa sebagai subjek. Data dikumpulkan melalui tes pre-test dan post-test, observasi, serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada nilai rata-rata post-test dari siklus pertama ke siklus kedua, yaitu dari 80 menjadi 90, serta peningkatan persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari 75% menjadi 95%. Selain itu, keterlibatan dan motivasi siswa juga meningkat, dengan 90% siswa aktif berpartisipasi dalam diskusi kelompok. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode "Fill the Missing Words" efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata sekaligus mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran kontekstual dan interaktif.
Kata kunci— Penguasaan kosakata, metode Fill the Missing Words, Penelitian Tindakan Kelas, pendidikan dasar, pembelajaran kontekstual
Referensi
Harmer, J. (2015). The practice of english language teaching. Pearson Education.
Himayanti, T. (2010). Interactive methods in language learning. Journal of Educational Research, 5(2), 120-130.
Kurniawati, S. D., Rozak, R. R., & Fitrianingsih, A. (2023). The use of scrabble game in increasing vocabulary mastery of eighth grade students. Journal of English Language Teaching, 12(1), 45-53.
Nation, I. S. P. (2001). Learning vocabulary in another language. Cambridge University Press.
Prastiwi, C. H. W., Tirtanawati, M. R., & Sholehuddin, M. (2021). Improving English vocabulary mastery through crossword puzzles in accounting subjects at vocational high school. Journal of Language Education, 10(2), 123-135.
Widodo, H. P., & Cahyono, B. Y. (2016). Vocabulary mastery and reading comprehension. Journal of Language Teaching and Research, 7(4), 789-796.