ANALISIS GAYA BAHASA KIASAN DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM “MENCOBA TAK TERLIHAT” KARYA THREESIXTY SERTA RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

Fajar Nor Rahmat, Masnuatul Hawa, Joko Setiyono

Abstract


Abstrak— Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan penggunaan gaya bahasa figuratif dalam album “mencoba tak terlihat” yang diciptakan oleh threesixty, serta hubungannya dengan pengajaran bahasa Indonesia di tingkat SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari lirik lagu yang terdapat dalam album “mencoba tak terlihat” oleh threesixty. Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menerapkan teknik mendengarkan dan mencatat. Analisis data dilakukan melalui lima langkah, yaitu identifikasi data, pengelompokan data, analisis data, deskripsi data, dan interpretasi data. Penelitian ini mengidentifikasi lima jenis bahasa figuratif, yakni simile, metafora, sinekdoke, metonimi, dan personifikasi. Penggunaan gaya bahasa yang paling dominan dalam album “mencoba tak terlihat” adalah metafora. Implikasi hasil penelitian ini dalam pengajaran bahasa Indonesia amat penting, khususnya di tingkat SMA, karena dapat menghubungkan keindahan bahasa, pengembangan karakter, dan apresiasi sastra secara kontekstual.

 

Kata kunci—Bahasa Kiasan, Relefansi Pembelajaran

 

 

Abstract— The purpose of this study is to explain the use of figurative language style in the album “mencoba tak terlihat” created by threesixty, and its relationship to Indonesian language teaching at the high school level. The method used in this study is qualitative descriptive. Data were obtained from song lyrics contained in the album “mencoba tak terlihat” by threesixty. To collect data, this study applied listening and note-taking techniques. Data analysis was carried out through five steps, namely data identification, data grouping, data analysis, data description, and data interpretation. This study identified five types of figurative language, namely simile, metaphor, synecdoche, metonymy, and personification. The most dominant use of figurative language style in the album “mencoba tak terlihat” is metaphor. The implications of the results of this study in Indonesian language teaching are very important, especially at the high school level, because they can connect the beauty of language, character development, and literary appreciation contextually.

 

 

Keywords— Figurative Language, Learning Relevance


Keywords


Figurative Language, Learning Relevance

Full Text:

PDF

References


Fahrudin, S. (2023). ANALISIS LIRIK LAGU DEALOVA KAJIAN STILISTIKA. MEMACE: Jurnal Linguistik, Pendidikan Bahasa Indonesia, Dan Asing, 1(4).

Hawa, M., Sutrimah, S., & Setiyono, J. (2021, December). Peningkatan Motivasi Belajar Menulis Teks Cerita Inspirasi Berbantuan Media Komik Bisu Siswa Kelas IX SMP. In Prosiding Seminar Strategi Membangun Budaya Literasi di Era Digital (Vol. 2, No. 01). LPPM IKIP PGRI Bojonegoro.

Hidayat, A. (2015). Unsur-unsur intrinsik dan nilai-nilai psikologis dalam naskah drama “matahari di sebuah jalan kecil” karya Arifin C Noor sebagai alternatif pemilihan bahan ajar sastra di SMA. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(2), 1-6.

Khairani, R. P. Y., Putri, T., & Syahputra, E. (2022). Analisis gaya bahasa dalam cerpen yang berjudul “banun” karya Damhuri Muhammad. Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE), 1(3), 223-226.

Putri, A. W., Hawa, M., & Setiyono, J. (2024, July). Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Film Hati Suhita Karya Archie Hekagery serta Hubungannya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. In Prosiding Seminar Nasional Daring: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol. 4, No. 1, pp. 344-356).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Seminar Nasional Inovasi pendidikan dan Pembelajaran

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.