Exploring English Terminology used in Prosecutor Legal Practices

Abstract

abstrak— Penggunaan terminologi hukum berbahasa Inggris semakin penting dalam praktik kejaksaan, terutama dalam konteks kerja sama internasional dan referensi terhadapsistem hukum global. Dalam situasi ini, jaksa dituntut untuk memahami serta menerjemahkan istilah-istilah hukum berbahasa Inggris secara akurat guna menjaga kejelasan hukum dan menghindari kesalahpahaman. Namun, penelitian mengenai bagaimana terminologi hukum Inggris digunakan dan diterjemahkan dalam praktik kejaksaan di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi terminologi hukum Inggris yang umum digunakan dalam praktik kejaksaan serta mendeskripsikan cara penerjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dari bulan Februari hingga Maret 2025. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen yang melibatkan jaksa serta staf kejaksaan. Temuan menunjukkan bahwa: (1) istilah hukum Inggris yang sering digunakan antara lain defendant, prosecutor, plea bargain, jurisdiction, dan indictment, yang muncul baik dalam dokumen hukum maupun dalam diskusi di ruang sidang; dan (2) penerjemahan istilah-istilah tersebut dilakukan melalui pendekatan literal, kontekstual, dan deskriptif, bergantung pada kesetaraan istilah dalam sistem hukum Indonesia. Penelitian ini menekankan pentingnya penggunaan glosarium hukum yang konsisten dan pemahaman kontekstual untuk memastikan terjemahan yang akurat, sehingga mendukung komunikasi hukum yang efektif dalam lingkungan kejaksaan multibahasa.

Abstract— The use of English legal terminology is increasingly important in prosecutorial practice, particularly in the context of international cooperation and reference to global legal systems. In these situations, prosecutors are required to understand and accurately translate English legal terms in order to maintain legal clarity and avoid misunderstandings. However, there is limited research on how English legal terminology is used and translated in Indonesian prosecutorial practice. This study aims to identify English legal terminology commonly used in prosecutorial practice and describe how it is translated into Indonesian. This research was conducted at the East Java High Prosecutor's Office from February to March 2025. This research used a qualitative descriptive design. Data was obtained through observations, interviews, and document analysis involving prosecutors and prosecution staff. The findings show that: (1) frequently used English legal terms include defendant, prosecutor, plea bargain, jurisdiction, and indictment, which appear both in legal documents and in courtroom discussions; and (2) translation of these terms is done through literal, contextual, and descriptive approaches, depending on the equivalence of the terms in the Indonesian legal system. In conclusion, this research emphasizes the importance of consistent use of legal glossaries and contextual understanding to ensure accurate translations, thereby supporting effective legal communication in a multilingual prosecutorial environment.