Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Kisah 1001 Malam Abu Nawas Sang Penggeli Hati Karya Mb. Rahimsyah dan Relevansinya dengan Pembelajaran Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Abstract
abstrak—Penelitian ini didasari karena pentingnya penanaman nilai-nilai karakter untuk anak jenjang SMP melalui buku kisah 1001 malam Abu Nawas sang penggeli hati karya mb. rahimsyah. Dongeng memiliki banyak nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya. Peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter dalam buku kisah 1001 malam Abu Nawas sang penggeli hati karya mb. Rahimsyah dan mnyimpulkan relevansinya dengan Pendidikan formal jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu sebuah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Sumber data penelitian adalah buku kisah 1001 malam Abu Nawas sang penggeli hati. Validitas data menggunakan Teknik triangulasi dengan mengecek keabsahan data pada analisis karakter tokoh sertah hubungannya dengan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendidikan karakter dalam buku terdiri atas delapanbelas karakter sesuai dengan versi pendidikan karakter Kemendikbud. Nilai Pendidikan Karakter yang sering muncul dalam cerita adalah Menghargai Prestasi dengan empat data. Hal itu menyiratkan bahwa buku ini memiliki cerita yang dapat diadopsi kedalam pembelajaran formal tingkat sekolah menengah pertama pada Kompetensi Dasar (KD) 4.1 KELAS V111 SMP menganalisis pesan dari satu fiksi yang dibaca yaitu menganalisis buku kisah/buku moral.
Kata Kunci—pendidikan karakter, buku sastra, SMP
Abstrack—This research is based on the importance of instilling character values for junior high school level children through the story book 1001 nights of Abu Nawas the tickler by mb. Rahimsyah. Fairy tales have many character values contained in them. The researcher aims to describe the character values in the story book 1001 nights of Abu Nawas, the heartbreaker by mb. Rahimsyah and conclude its relevance to formal education at junior high school level. This research uses a qualitative descriptive method, namely a search for facts with appropriate interpretation. The source of research data is the story book 1001 nights of Abu Nawas, the tickle of hearts. Data validity uses triangulation techniques by checking the validity of the data in the analysis of the characters' characters and their relationship to learning. The results of the research show that the value of character education in this book story the tickler, was found to consist of eighteen characters in accordance with the Ministry of Education and Culture's version of character education. The value of character education that often appears in stories is respecting achievement with four data. This implies that the book Story 1001 Malam Abu Nawas Sang Geli Hati by MB. Rahimsyah has a story that can be adopted into formal learning at junior high school level at Basic Competency (KD) 4.1 CLASS V111 SMP analyzing the message from one piece of fiction read, namely analyzing a story book/moral book.
Keywords—character education, textliterature, SMP
abstrak—Penelitian ini didasari karena pentingnya penanaman nilai-nilai karakter untuk anak jenjang SMP melalui buku kisah 1001 malam Abu Nawas sang penggeli hati karya mb. rahimsyah. Dongeng memiliki banyak nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya. Peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter dalam buku kisah 1001 malam Abu Nawas sang penggeli hati karya mb. Rahimsyah dan mnyimpulkan relevansinya dengan Pendidikan formal jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu sebuah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Sumber data penelitian adalah buku kisah 1001 malam Abu Nawas sang penggeli hati. Validitas data menggunakan Teknik triangulasi dengan mengecek keabsahan data pada analisis karakter tokoh sertah hubungannya dengan pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendidikan karakter dalam buku terdiri atas delapanbelas karakter sesuai dengan versi pendidikan karakter Kemendikbud. Nilai Pendidikan Karakter yang sering muncul dalam cerita adalah Menghargai Prestasi dengan empat data. Hal itu menyiratkan bahwa buku ini memiliki cerita yang dapat diadopsi kedalam pembelajaran formal tingkat sekolah menengah pertama pada Kompetensi Dasar (KD) 4.1 KELAS V111 SMP menganalisis pesan dari satu fiksi yang dibaca yaitu menganalisis buku kisah/buku moral.
Kata Kunci—pendidikan karakter, buku sastra, SMP
Abstrack—This research is based on the importance of instilling character values for junior high school level children through the story book 1001 nights of Abu Nawas the tickler by mb. Rahimsyah. Fairy tales have many character values contained in them. The researcher aims to describe the character values in the story book 1001 nights of Abu Nawas, the heartbreaker by mb. Rahimsyah and conclude its relevance to formal education at junior high school level.This research uses a qualitative descriptive method, namely a search for facts with appropriate interpretation. The source of research data is the story book 1001 nights of Abu Nawas, the tickle of hearts. Data validity uses triangulation techniques by checking the validity of the data in the analysis of the characters' characters and their relationship to learning.The results of the research show that the value of character education in this book story the tickler, was found to consist of eighteen characters in accordance with the Ministry of Education and Culture's version of character education. The value of character education that often appears in stories is respecting achievement with four data. This implies that the book Story 1001 Malam Abu Nawas Sang Geli Hati by MB. Rahimsyah has a story that can be adopted into formal learning at junior high school level at Basic Competency (KD) 4.1 CLASS V111 SMP analyzing the message from one piece of fiction read, namely analyzing a story book/moral book.
Keywords—character education, textliterature, SMP
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bettelheim, B. (1988). Good enough parent: A Book on Child-Rearing. Vintage.
Dalman, D. (2013). Keterampilan membaca. Raja Perindo persada.
Gunawan, H. (2022). Pendidikan karakter: Konsep dan implementasi (Vol. 1, No. 1). Cv. Alfabeta.
Hendriana, E. C., & Jacobus, A. (2017). Implementasi pendidikan karakter di sekolah melalui keteladanan dan pembiasaan. JPDI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia), 1(2), 25-29. Retrieved from https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JPDI/article/view/262
Lickona, T. (1992). Educating for character: How our schools can teach respect and responsibility. Bantam.
Moleong, L. J. (2000). Metodologi penelitian kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Nungtjik, W. B. (2016). Mendongeng untuk anak usia dini. Aksara Pustaka Endukasi.
Nurhadi, N. 2015. Strategi Meningkatkan daya baca. PT Bumi Aksara.
Pasrah, R., Ganda, N., & Mulyadiprana, A. (2020). Nilai-Nilai Karakter yang Terdapat dalam Film Animasi Upin dan Ipin Episode “Jembatan Ilmu”. PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(3), 152-164. Retrieved from https://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/article/view/28665.
Ratna, N. K. (2012). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra: Dari strukturalisme hingga postrukturalisme perspektif wacana naratif. Pustaka Pelajar.
Sudaryanti, S. (2012). Pentingnya pendidikan karakter bagi anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak, 1(1), 11-20. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/downloadSuppFile/2902/634.
Suriasumantri, J. S. (1993). Filsafat ilmu: Sebuah pengantar populer.
Syarbini, A. (2011). Model pedidikan karakter dalam keluarga. PT Gramedia.
Triningsih, T., Udin, S., & Sholehhudin, M. (2023) . Analisis penokohan dan nilai nilai pendidikan novel Sesuk karya Tereliye serta hubungannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. In Prosiding Seminar Nasional Daring: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol. 3, No. 1, pp. 10-21). Retrieved from https://prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/SPBSI/article/view/1955.
Widyastuti, A. (2017). Anak gemar baca tulis. PT. Elex Media Komputindo.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Daring: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.