Eksistensi Kesenian Oklik sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Kabupaten Bojonegoro
Abstract
abstrak - Indonesia memiliki kekayaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap wilayah di negara ini memiliki keunikan budaya tersendiri yang sering menjadi ciri khas daerah masing-masing.Salah satu contoh daerah yang kaya akan kesenian tradisional adalah Kabupaten Bojonegoro. Di kabupaten yang memiliki luas geografi 2.307meter persegi ini, dapat menemukan berbagai kesenian tradisional seperti sandur, wayang thengul, tari thengul, tari tayub, dan alat musik tradisional. Salah satu kesenian musik tradisional yang sangat terkait dengan masyarakat di Bojonegoro adalah musik tradisional oklik. Kesenian ini berasal dari peristiwa sejarah dan kini dikenal hampir di seluruh daerah Bojonegoro. Oklik adalah musik tradisional khas Bojonegoro yang terbuat dari bamboo, dibunyikan dengan ketukan tertentu hingga meciptakan suara padu yang enak di dengar. Oklik adalah musik pukul tanpa nada yang dimainkan secara bersama-sama dengan alat sederhana berupa potongan bambu. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai tradisi ruwatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dan studi dokumen dari buku-buku terbitan. Teknik pengumpulan data penulis mengacu pada teori Mary W. George, teknik validasi data, penulis menggunakan triangulasi data dengan memyelaraskan hasil data yang telah disimpulkan.
abstract - Indonesia has a rich culture that has been passed down from generation to generation. Each region in this country has its own unique culture which often characterizes each region. One example of an area rich in traditional arts is Bojonegoro Regency. In this district, which has a geographic area of 2,307 square meters, you can find various traditional arts such as sandur, wayang thengul, thengul dance, tayub dance, and traditional musical instruments. One of the traditional musical arts that is closely related to the people of Bojonegoro is traditional oklik music. This art originates from historical events and is now known throughout almost the entire Bojonegoro area. Oklik is traditional music typical of Bojonegoro which is made from bamboo, played with certain beats to create a unified sound that is pleasant to hear. Oklik is percussion music without notes which is played together with simple instruments in the form of pieces of bamboo. This research aims to discuss the ruwatan tradition. This research uses a qualitative descriptive research method. The data in this research were obtained from interviews and document studies from published books. The author's data collection technique refers to Mary W. George's theory, data validation techniques, the author uses data triangulation by harmonizing the data results that have been concluded.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggraeni, E. R., Yanuartuti, S., Juwariyah, A., Yermiandhoko, Y., & Lodra, I. N. (2022). Musik Oklik Bojonegoro dalam Kajian Etnomusikologi sebagai Upaya Pelestarian Budaya. Gondang, 6(1), 1-11. https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.30685
Irhandayaningsih, A. (2018). Pelestarian kesenian tradisional sebagai upaya dalam menumbuhkan kecintaan budaya lokal di masyarakat Jurang Blimbing Tembalang. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi, 2(1), 19-27. Retrieved from https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/anuva/article/view/2733
Irianto, A. M. (2015). Mengemas kesenian tradisional dalam bentuk industri kreatif: Studi kasus kesenian jathilan. Humanika, 22 (2), 66. http://eprints.undip.ac.id/54654/
Nurhasanah, L., Siburian, B. P., & Fitriana, J. A. (2021). Pengaruh globalisasi terhadap minat generasi muda dalam melestarikan kesenian tradisional indonesia. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), 31-39. https://doi.org/10.33061/jgz.v10i2.5616
Prasetya, D. V., & Karyawanto, H. Y. (2020). Eksistensi Musik Oklek Karang Taruna Pohagung Terhadap Sosial Masyarakat Dukuh Pohagung Desa Campurejo. Apron Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan, 1, 15. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/apron/article/view/32656
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Daring: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.