Peran Media Sosial Instagram”Berita_Bojonegoro2’’ dalam Mengawal Jalannya Pilkada Bojonegoro 2024

Lovia Wahyuning Tiyas, Ernia Duwi Saputri, Sely Ayu Lestari

Abstract


This study aims to describe the dynamics of regional elections in the Bojonegoro area. The approach used in this study is descriptive qualitative. Data collection methods consist of observation, interviews, and document collection. Research findings indicate that the implementation of regional elections still relies on conventional models that are less substantive and only display promises. In the 2024 simultaneous regional elections until the implementation during the pandemic, the face-to-face campaign method remains the main choice. However, the form of the campaign tends to be top-down which benefits candidates who are considered superior. However, the vision and mission of regional head candidates as the main foundation for regional development are not clearly visible, because the narrative about the characteristics of the prospective leader is more emphasized The quality of the vision, mission, and programs to be implemented has received less attention. The existence of an agreement in the form of a contract between voters and regional head candidates is an element of legitimacy and credibility that must be realized proactively so that political dialogue between citizens and leaders can be established.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dinamika pilkada di daerah Bojonegoro. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumtasi. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa pelaksanaan pilkada masih mengandalkan model konvensional yang kurang substantif dan hanya menampilkan janji-janji. Di Pilkada serentak 2024 hingga pelaksanaan saat pandemi, metode kampanye tatap muka tetap menjadi pilihan utama. Meskipun demikian, bentuk kampanye cenderung bersifat top-down yang menguntungkan calon yang dianggap lebih unggul. Namun, visi dan misi calon kepala daerah sebagai landasan utama pembangunan daerah tidak terlihat dengan baik, karena narasi tentang karakteristik calon pemimpin yang lebih ditonjolkan. Kualitas dari visi, misi, dan program yang akan dilaksanakan menjadi kurang mendapat perhatian. Keberadaan kesepakatan dalam bentuk kontrak antara pemilih dan calon kepala daerah merupakan elemen legitimasi dan kredibilitas yang harus diwujudkan secara proaktif agar dialog politik antara warga dan pemimpin dapat terjalin.


Keywords


kampaye,demokrasi,instagram,pilkada,berita bojonegoro2

Full Text:

PDF

References


Hermawan Riyadi. Pengertian Instagram Beserta Sejarah dan Fungsi Instagram yang Wajib Diketahui Pengguna Internet. Diakses pada tanggal 4 Desember 2024

Suar Indonesia, 2024. PILKADA 2024, KPU Resmi Rilis Aturan Debat. Diakses pada tanggal 4 Desember 2024

Dian Paramita, N. (2020). MEWUJUDKAN KAMPANYE DELIBERATIF DALAM SISTEM PILKADA SERENTAK 2024 DI INDONESIA. Jurnal Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau, 2(2), 82–103. https://doi.org/10.55108/jbk.v2i2.242

https://www.researchgate.net/publication/349156727_PENGARUH_MEDIA_SOSIAL_DALAM_MEMBANGUN_OPINI_PUBLIK


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional (Kolaborasi Pendidikan dan Dunia Industri)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.