TINDAKAN RASISME & DISKRIMINASI TERHADAP ORANG PAPUA MENCERMINKAN SILA KE-2 KEMANUSIAAN YANG ADIL & BERADAB

Abstract

Abstrak

Tindakan rasisme dan diskriminasi terhadap orang asli Papua masih menjadi persoalan sosial dan kemanusiaan yang serius di Indonesia. Fenomena ini bertentangan langsung dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemahaman publik mengenai isu diskriminasi rasial serta menganalisis dampak sosial dan efektivitas penegakan hukum terhadap kasus-kasus yang dialami oleh masyarakat Papua. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur secara sistematis terhadap sumber-sumber sekunder, termasuk laporan hak asasi manusia, jurnal ilmiah, serta dokumen hukum nasional. Hasil kajian menunjukkan bahwa orang asli Papua masih mengalami diskriminasi sistemik, baik dalam bentuk verbal maupun struktural, yang berdampak pada kesehatan mental, keterasingan sosial, marginalisasi ekonomi, serta rendahnya kepercayaan terhadap institusi hukum. Meskipun telah terdapat regulasi seperti UU No. 39 Tahun 1999 dan UU No. 40 Tahun 2008, implementasinya dinilai belum optimal. Kajian ini menekankan pentingnya reformasi kebijakan berbasis keadilan sosial, peningkatan literasi publik mengenai isu rasial, serta peran aktif media dan generasi muda dalam membangun kesadaran kolektif. Kolaborasi lintas sektor dipandang krusial untuk menghapus praktik diskriminasi rasial dan mengaktualisasikan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kata Kunci: Papua, diskriminasi rasial, hak asasi manusia, Pancasila, keadilan sosial, kebijakan publik

Abstract

Acts of racism and discrimination against Indigenous Papuans remain a persistent social and humanitarian issue in Indonesia. These practices directly contradict the core values of Pancasila, particularly the second principle: Just and civilized humanity. This article aims to explore public understanding of racial discrimination and analyze the social impacts and effectiveness of legal enforcement related to cases affecting the Papuan community. Employing a systematic literature review method, this study draws from secondary sources such as human rights reports, scholarly articles, and national legal documents. Findings reveal that Indigenous Papuans continue to face systemic discrimination, both verbal and structural, resulting in psychological distress, social isolation, economic marginalization, and diminished trust in the justice system. Despite the existence of legal instruments such as Law No. 39 of 1999 and Law No. 40 of 2008, implementation remains suboptimal. This study emphasizes the urgency of justice-oriented policy reform, increased public literacy on racial issues, and the active role of media and youth as agents of change. Cross-sectoral collaboration is deemed essential to eradicate racial discrimination and actualize the humanitarian values embedded in Pancasila within national life..

Keyword: Papua, racial discrimination, human rights, Pancasila, social justice, public policy