TRAGEDI DAYAK–MADURA 2001: PERSPEKTIF PERSATUAN INDONESIA DALAM SILA KETIGA

M. Amirul Fahmi, Ahmad Syaifullah Al-Habib, Firda Eka Safitri, Fa’idhotur Rohmah, Marlina Yuliyanti, Day Ramadhani

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peristiwa konflik etnis yang terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah, pada tahun 2001, sebagai salah satu tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah modern Indonesia. Konflik antara suku Dayak dan suku Madura ini mencerminkan kompleksitas dinamika sosial dalam masyarakat multikultural. Penelitian dilakukan melalui metode tinjauan literatur dengan mengumpulkan dan menganalisis berbagai referensi dari buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang membahas konflik etnis dan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ketiga: Persatuan Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa konflik dipicu oleh faktor struktural dan kultural, seperti ketimpangan ekonomi, marginalisasi sosial, serta lemahnya pengelolaan keberagaman. Temuan juga menunjukkan bahwa implementasi nilai persatuan belum berjalan optimal dalam konteks masyarakat plural. Upaya pasca-konflik, seperti rekonsiliasi sosial dan pendekatan berbasis kearifan lokal, menjadi kunci dalam membangun kembali kohesi sosial. Penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan nilai-nilai Pancasila secara konkret, pengembangan dialog antarbudaya, dan kebijakan multikultural yang adil dan inklusif guna mencegah konflik serupa di masa depan serta mewujudkan persatuan bangsa yang berkelanjutan.

 

Kata kunci: Konflik Sampit, Dayak–Madura, Sila Ke-3 Pancasila, Persatuan Indonesia, Kebhinekaan.

 

Abstract

This study aims to analyze the ethnic conflict that occurred in Sampit, Central Kalimantan, in 2001, as one of the most severe humanitarian tragedies in modern Indonesian history. The conflict between the Dayak and Madurese communities reflects the complex dynamics of multicultural societies. This research employs a literature review method by collecting and analyzing references from books, journals, and scholarly articles related to ethnic conflict and the values of Pancasila, particularly the third principle: the Unity of Indonesia. The findings indicate that the root causes of the conflict stemmed from structural and cultural factors, including economic disparities, social marginalization, and weak diversity management. The study also reveals that the implementation of unity values was suboptimal within the context of a plural society. Post-conflict reconciliation efforts, such as social healing and local wisdom-based approaches, were essential in rebuilding social cohesion. This research emphasizes the importance of concretely reinforcing Pancasila values, fostering intercultural dialogue, and promoting fair and inclusive multicultural policies to prevent similar conflicts in the future and to realize sustainable national unity.

 

Keywords: Sampit Conflict, Dayak–Madurese, 3rd Principle of Pancasila, Indonesian Unity, Diversity.


Full Text:

PDF

References


Alexandra & Frisca. (2018). Analisis Akar Konflik Sampit Melalui Teori Deprivasi. Journal of Governance and Public Policy, 6(2). https://doi.org/10.33005/jgp.v6i02.1821

Fawaidi, A., Erawan, K. P., & Bandiyah. (2019). Proses Bertemunya Kepentingan Ekonomi dan Politik di Balik Konflik Etnis Kalimantan Tengah. Politika, 10(1), 45–60. https://ojs.unud.ac.id/index.php/politika/article/download/61971/35635

Jurnal Integralistik UNNES. (2018). Resolusi Konflik Etnis Antara Madura dan Dayak di KalimantanTengah.Integralistik,6(1),2238. https://journal.unnes.ac.id/nju/integralistik/article/download/43306/14803

Jurnal Sosial Unmer Madiun. (2018). Perang Sampit (Konflik Suku Dayak dan Madura di Kalimantan Tengah. Jurnal Sosial, 7(1), 112–130. https://sosial.unmermadiun.ac.id/index.php/sosial/article/download/112/73/371

Ningsih, M. R., Aldirdaus, L. K., & Sadini, N. H. (2021). Politik Etnik Pasca Konflik Madura-Dayak di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. JPGS Undip. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/download/32707/26215

Repository Universitas Jember. (2014). Konflik Etnis Dayak dan Madura di Kabupaten Kotawaringin Timur (Tesis). Universitas Jember. https://repository.unej.ac.id/jspui/bitstream/123456789/61947/1/070110301088_1.pdf

Ruslikan. (2001). Konflik Dayak-Madura di Kalimantan Tengah: Melacak Akar Masalah dan Tawaran Solusi. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, XIV(4), 1–12. http://journal.unair.ac.id/filerPDF/1%20Ruslikan.pdf

Widen, K. (2021). Dampak Konflik Sosial Antar Etnis Tahun 2001 terhadap Pola Interaksi Sosial di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Jurnal Sosial, Universitas Palangka Raya. https://ejournal.upr.ac.id/index.php/JSOS/article/download/3710/2840


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIDIKAN FPMIPA by https://prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/FPMIPA/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.