Analisis Unsur Intrinsik pada Novel Pengantin Remaja Karya Ken Terate serta Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

Abstract

abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, mendeskripsikan dan menganalisis bentuk unsur intrinsik dalam novel Pengantin Remaja karya Ken Terate yang dikaji melalui teori kebutuhan Nurgiantoro. Sehingga kajian ilmiah tersebut akan dikaitkan dengan hubungan pembelajaran bahasa Indonesia pada tingkat SMA. Metode penelitian pada skripsi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu mencari kutipan cerita yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Metode kualitatif sendiri menghasilkan data deskriptif dalam bentuk kata-kata yang diucapkan atau ditulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebuah cerita tentang anak remaja yang cepat menikah untuk memenuhi hasrat cinta. Menikah bukan permainan. Namun, Pipit dan Pongky datang ke dunia pernikahan tanpa persiapan mental dan keuangan yang kuat. Sedangakan untuk hasil analisis hubungan novel Pengantin Remaja karya Ken Terate dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA di temukan bahwa kajian karateristik unsur intrinsik dapat digunakan sebagai sumber belajar materi bahasa Indonesia di tingkat SMA khusnya pada ruang kelas XII yang mana selaras dengan 4.9 merancang novel atau novelet dengan memperhatikan isi dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulisan dan KD. 3.9 “menganilis isi dan kebahasaan novel” kemudian dikembangkan pada Indeks Pencapaian Kompetensi (IPK) pada materi bahan ajar pembelajaran sastra di tingkat SMA.

Kata kunci—Analisis Unsur Intrinsik, Pembelajaran SMA

Abstract—This research aims to find out, understand, describe and analyze the form of intrinsic elements in the novel Pengantin Teen by Ken Terate which is studied through Nurgiantoro's needs theory. So this scientific study will be linked to the relationship of Indonesian language learning at the high school level. The research method in this thesis uses a qualitative descriptive method, namely looking for story quotes that are related to the research being conducted. The qualitative method itself produces descriptive data in the form of written or spoken words. The results of this research show a story about teenagers who rush into marriage young in order to fulfill their desire for love. In fact, marriage is not a game. But Pipit and Pongky actually entered the world of marriage without stable mental and financial preparation. Meanwhile, the results of the analysis of the relationship between the novel Pengantin Teen by Ken Terate and Indonesian language learning in high school found that the study of the characteristics of intrinsic elements can be used as material for learning Indonesian in high school level, especially in class 3.9 "analyzing the content and language of the novel" was then developed into the Competency Achievement Index (GPA) in literature learning teaching materials at the high school level.

Keywords—Intrinsic Element Analysis, High School Learning