Analisis Deiksis Debat Calon Presiden 2024 serta hubungannya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
Abstract
Abstrak—Penelitian ini menganalisis penggunaan deiksis dalam debat calon presiden tahun 2024 dan hubungannya dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMA. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis deiksis yang dominan dalam debat tersebut, termasuk deiksis persona, tempat, waktu, budaya, dan sosial. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi bagaimana temuan tersebut dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai penggunaan deiksis dalam konteks formal dan retorika politik. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis konten dengan pendekatan kualitatif, di mana transkrip debat dianalisis untuk mengidentifikasi pola-pola deiksis yang muncul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deiksis persona, sosial dan deiksis waktu paling sering digunakan oleh para calon presiden untuk memperkuat argumen mereka dan menjalin koneksi dengan audiens. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA dapat diperkaya dengan materi dari Salah satu Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa dalam materi debat ialah menganalisis isi debat dengan memperhatikan kaidah kebahasaan yang mengajarkan siswa untuk mengenali dan menganalisis penggunaan deiksis dalam teks maupun non teks, sehingga meningkatkan kemampuan literasi dan audiotoris kritis mereka. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan metode pengajaran Bahasa Indonesia yang lebih kontekstual dan relevan dengan dinamika komunikasi politik.
Kata kunci—Deiksis, Debat Presiden 2024, Pembelajaran di SMA
Abstract—This research analyzes the use of deixis in the 2024 presidential candidate debate and its relationship with Indonesian language learning at the high school level. The main aim of this research is to identify the types of deixis that are dominant in the debate, including personal, place, time, cultural and social deixis. In addition, this research also explores how these findings can be integrated into the Indonesian language learning curriculum to increase students' understanding of the use of deixis in formal contexts and political rhetoric. The research method used is content analysis with a qualitative approach, where debate transcripts are analyzed to identify emerging deictic patterns. The research results show that personal deixis, social and time deixis are most often used by presidential candidates to strengthen their arguments and establish connections with the audience. The implications of these findings indicate that learning Indonesian in high school can be enriched with material from One of the Basic Competencies that must be achieved by students in debate material is analyzing the content of debates by paying attention to linguistic rules that teach students to recognize and analyze the use of deixis in text and non-text , thereby improving their critical literacy and auditory skills. Thus, this research makes an important contribution to the development of Indonesian language teaching methods that are more contextual and relevant to the dynamics of political communication.
Keywords—Deiksis, 2024 Presidential Debate, Learning in High School
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggito, A. & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Sukabumi: CV Jejak (Jejak Publisher).
Chaer, A. (2010). Kesantuan berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Djajasudarma, F. (2012). Wacana dan pragmatik. Bandung: PT. Refika Aditama.
Jayati, P. (2018). Deiksis sosial dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye, Suatu Kajian Pragmatik. (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Jakarta). http://repository.unj.ac.id/id/eprint/1373.
Junianto, D. (2010). Pemakaian deiksis sosial dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/8476.
Kridalaksana, H. (2009). Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Kurniasih, I., & Sani, B. (2015). Ragam pengembangan model pembelajaran untuk peningkatan profesionalitas guru. Jakarta: Kata Pena, 73, 87-88.
Laila, A., Rahmat, W., & Samsiarni, S. (2019). Pelatihan kesopanan berbahasa siswa SD berbasis karya sastra di Perumahan Citra Bungo Pasang Kelurahan Sungai Tarung Kecamatan Koto Tangah Padang. Rangkiang: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 1(1), 13-24. https://doi.org/10.22202/rangkiang.2019.v1i1.3770.
Nifmaskossu, R., Rahmat, A., & Murtadho, F. (2019). Tindak tutur direktif upacara perkawinan adat masyarakat Watmuri. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(1), 37-43. https://doi.org/10.15294/jpbsi.v8i1.24018.
Putrayasa, I. B. (2014). Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Semi, A. (1994). Terampil berdiskusi dan berdebat. Bandung: Titian Ilmu.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Daring: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.