Mengenal Tradisi Kebudayaan Tingkeban (Syukuran Tujuh Bulanan Ibu Hamil) di Desa Sidobandung, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro

Devi Febrianti, Junyta Dwi Riana, Lovita Resa Rosita Jovanka, Sutrimah Sutrimah

Abstract


abstrak—Tradisi tingkeban merupakan tradisi yang lazim di beberapa budaya, yang bertujuan untuk merayakan kehamilan dan menyampaikan doa serta harapan bagi keselamatan dan kesejahteraan ibu dan bayi yang dikandungnya. Acara ini sering kali diadakan sebagai bentuk ungkapan syukur atas proses kehamilan yang telah berjalan lancar selama tujuh bulan, serta sebagai momen untuk mengumpulkan keluarga dan kerabat dalam doa bersama. Penelitian yang dilakukan dalam artikel ini menerapkan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk menangani isu penelitian yang melibatkan data berupa narasi, biasanya diperoleh melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Penelitian dalam artikel ini menggunakan data primer. Data primer adalah tipe data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Sri, Rangkaian acara adat tingkeban di Desa Sidobandung, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, menjadi cerminan kekayaan tradisi dan kearifan lokal yang diwarisi dari generasi ke generasi.

Abstract—Tingkeban tradition is a tradition prevalent in some cultures, which aims to celebrate pregnancy and convey prayers and wishes for the safety and well-being of the mother and the baby she is carrying. This event is often held as a form of gratitude for the pregnancy process that has been running smoothly for seven months, as well as a moment to gather family and relatives in prayer together. The research conducted in this article applies qualitative methods. Qualitative methods are approaches used to deal with research issues involving data in the form of narratives, usually obtained through interviews, observation, and document analysis. The research in this article uses primary data. Primary data is a type of data obtained directly by researchers from the field. Based on the results of an interview with Mrs. Sri, a series of traditional tingkeban events in Sidobandung Village, Balen District, Bojonegoro Regency, became a reflection of the wealth of tradition and local wisdom inherited from generation to generation.


Keywords


Culture, Tradition, Tingkeban

Full Text:

PDF

References


Handayani , L.T. (2023). Buku Ajar Implementasi Teknik Analisis Data Kuantitatif (Penelitian Kesehatan). Jakarta: PT.Scifintech Andrew Wijaya.

Luth, M. (1994). Kebudayaan. http://repository.unp.ac.id/1028/1/MAZZIA%20LUTH_1140_94.pdf

Neonnub, F. I., & Habsari, N. T. (2018). Belis: tradisi perkawinan masyarakat Insana kabupaten Timor Tengah Utara (kajian historis dan budaya tahun 2000-2017). Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya, 8(01), 107-126. http://doi.org/10.25273/ajsp.v8i01.2035.

Pujaastawa, I. B. G., & Pujaastawa, I. B. G. (2015). Filsafat Kebudayaan. https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/108d7388ce5d4aec4da54563f9cb1547.pdf.

Rayhaniah, S. A. (2022). Peran Kebudayaan Dalam Kehidupan Manusia, Serta Pengaruh Kebudayaan Terhadap Komunikasi. https://doi.org/10.31219/osf.io/q6jyv.

Rodin, R. (2013). Tradisi tahlilan dan yasinan. IBDA: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 11(1), 76-87. https://doi.org/10.24090/ibda.v11i1.69.

Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya dan kebudayaan: Tinjauan dari berbagai pakar, wujud-wujud kebudayaan, 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal. Cross-border, 5(1), 782-791. http://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Cross-Border/article/view/1161.

Wahidmurni, W. (2017). Pemaparan metode penelitian kualitatif. Retrieved from http://repository.uin-malang.ac.id/1984/.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Daring: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.