Analisis Wacana Kritis "Angkat Semen Sampai Sakit Dibayar 600 Rupiah Buat Kuliah" pada Podcast Close The Door Deddy Corbuzier
Abstract
Abstrak—Dalam perkembangan masyarakat, media massa memberikan dampak dalam mengakses berbagai informasi. Salah satunya adalah podcast yang marak dibuat oleh para content creator dan dapat dianalisis menggunakan analisis wacana kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis wacana kritis pada Podcast Close The Door Deddy Corbuzier yang berjudul “Angkat Semen Sampai Sakit Dibayar 600 Rupiah Buat Kuliah”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah simak, catat, dan informal. Adapun hasil dari podcast yang berjudul “Angkat Semen Sampai Sakit Dibayar 600 Rupiah Buat Kuliah” Membahas tentang sebuah keluarga yang bekerja sebagai kuli angkat semen. Pada analisis struktur terdapat pendahuluan, isi, dan penutup. Kemudian pada struktur makro terdapat latar, peristiwa, latar historis, maksud, beranggapan, koherensi kondensional, leksikal, repetisi, retorika, dan majas alegori. Berdasarkan hasil dan pembahasan wacana podcast tersebut dapat diperluas menggunakan analisis wacana kritis yang terdiri dari analisis struktur makro, analisis superstruktur, dan analisis struktur mikro
Kata kunci—Analisis wacana kritis, Media massa, Podcast Deddy Corbuzier
Abstract—In the development of society, the mass media has an impact in accessing various information. One of them is the podcast which is widely made by content creators and can be analyzed using critical discourse analysis. The purpose of this study is to analyze critical discourse on Deddy Corbuzier's Close The Door Podcast entitled "Lifting Cement Until Sick You Get Paid 600 Rupiah for College". The method used in this study is a qualitative-descriptive method. Data collection techniques are observing, noting, and informal. The results of the podcast entitled "Lifting Cement Until Sick Paid 600 Rupiah for Lectures" Discusses a family who works as cement porters. In the structural analysis there is an introduction, content, and closing. Then in the macro structure there are settings, events, historical settings, intentions, assumptions, conventional coherence, lexical, repetition, rhetoric, and allegorical figures of speech. Based on the results and discussion of the podcast discourse, it can be expanded using critical discourse analysis which consists of macro-structural analysis, superstructure analysis, and micro-structural analysis.
Keywords— Critical discourse analysis, Mass Media, Deddy Corbuzier’s Podcast
Keywords
Full Text:
PDFReferences
APJII. (2018). “Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)”. Diakses pada 26 Juni 2023 dari https://www.katadata.co.id/sortatobing/digital/5e9a51915cd3b/suevei-apiji-penetrasi-penggunaan-internet-di-indonesia-capai-648.
Bakri, B. F., Mahyudi, J., & Mahsun, M. (2020). Perempuan di Bidang Politik dalam Surat Kabar Lombok Post Tahun 2019: Analisis Wacana Kritis Perspektif Teun A. Van Dijk. LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 17(1), 65-78. DOI https://doi.org/10.30957/lingua.v17i1.625
Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi. Kencana Pranada Media Group. Jakarta
Citra, L. M., & Fahmi, M. (2019). Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 2(2), 214-225. DOI https://doi.org/10.30596/maneggio.v2i2.3776
Eriyanto, (2009). AnalisisWacana: PengantarAnalisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS
Fauzan, U. (2014). Analisis wacana kritis dari model Faiclough hingga Mills. Jurnal Pendidik, 6(1).
Fauzan, U. (2016). Analisis Wacana Kritis: Menguak Ideologi dalam Wacana. Idea Press Yogyakarta.
Flew, T. 2008. New Media : an introduction. New York: Oxford University Pers.
Landabidea Urresti, X., & Loos, E F. (2015). Contemporary Meanings and Experiences Of Television in The Digital Age. International Jurnal of Digital Television, 6 (1), 43-60. DOI: http://dx.doi,org/10.386/jdtv.6.1.43_1.
Mahsun, Ibnu. (2004). Kostruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta: Granit.
Masitoh, M. (2020).Pendekatan dalam Analisis Wacana Kritis. Edukasi Lingua Sastra, 18(1), 66-76. DOI https://doi.org/10.47637/elsa.v18i1.221
Melinda, S. (2001). ANALISIS WACANA KRITIS PADA PODCAST “KITA YANG BODOH ATAU SEKOLAH YANG BODOH”. CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics), 7(2), 175-184. DOI http://dx.doi.org/10.30875/calls.v7i2.6183
Melinda, S. (2021). Analisis Wacana Kritis pada Podcast" Kita Yang Bodoh AtauSekolah Yang Bodoh". CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics), 7(2), 175-184. DOI https://doi.org/10.30872/calls.v7i2.6183
Noya, A. F. (2008). Kikck Andy(Menonton dengan Hati). Bentang Pustaka.
Pratama, Y., & Abidin, S. (2020). Analisis Wacana Hidup Mati Listrik Pada Program Talk Show Mata Najwa Di Stasiun Tv Trans 7. SCIENTIA JOURNAL: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2(2). Retrieved From https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/scientia_journal/article/view/2291
Ratnamulyani, I. K & Maksud, B. I. (2018). PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PENINGKATAN PARTISIPAN PEMILIH PEMULA DIKALANGAN PELAJAR DI KABUPATEN BOGOR. Sosiohumaniora, 20(2), 154-161. DOI https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v20i2.13965
Silaswati, D. (2019). Analisis wacana kritis dalam pengkajian wacana. METAMORFOSIS| Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 12(1), 1-10. DOI https://doi.org/10.55222/metamorfosis.v12i1.124
Suciartini, N. N. A. (2017). Analisis wacana kritis “semua karena Ahok” program Mata Najwa Metro TV. Aksara, 29(2), 267-282. DOI https://doi.org/10.29255/aksara.v29i2.54.267-282
Syahputra, I. (2013). Rezim Media. Jakarta: Gramedia. hhtps://id.wikipedia.org/wiki/Mata_Najwa diakses pada, 24 Desember 2017, pukul 22.03 WIB.
Widodo, W. (2012). Mantra kidung Jawa (Kajian repetisi dan fungsi) (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)) . Retrieved from https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/30341
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional Daring: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.