Penerapan Kurikulum Merdeka pada Salah Satu SMK Negeri di Bojonegoro

Bagas Romadhoni Sugiarto, Iksen Saputra, Shoffiudin Aji Darmawan, Thoriq Dipa Wiranata, Sutrimah Sutrimah

Abstract


Abstrak—Kurikulum merupakan kebijakan dan rencana pada bidang pendidikan dan memajukan pendidikan. Kurikulum merdeka adalah kebijakan sistem  pendidikan yang membebaskan siswa melakukan eksplorasi dalam pembelajaran dan guru menjadi fasilitator. Tujuan dari penerapan kurikulum untuk merancang kegiatan pembelajaran agar berjalan dengan lancar dan memiliki tujuan yang pasti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupsksn deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik observasi dengan melakukan wawancara terhadap narasumber terkait. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada narasumber dan menganalisa data yang diperoleh dari narasi sumber. Konsep kurikulum merdeka memiliki dasar untuk membentuk pola pikir yang terbuka dan guru menjadi fasilitator. Penerapan kurikulum merdeka pada salah satu SMKN di Bojonegoro telah dilaksanakan dari tahun kemarin. Penerapan kurikulum merdeka dilaksanakan di kelas 10 dan 11. Penerapan kurikulum merdeka, siswa menjadi pusat pembelajaran dan diberikan kebebasan dalam menyampaikan pendapat sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih interaktif.

Kata kunci— kurikulum merdeka, penerapan kurikulum, salah satu smk negeri di bojonegoro

 

 

Abstract— The curriculum is policies and plans in the field of education and advancing education. An independent curriculum is an education system policy that frees students to explore in learning and the teacher becomes a facilitator. The purpose of implementing the curriculum is to design learning activities so that they run smoothly and have definite goals. The method used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques used observation techniques by conducting interviews with relevant sources. The researcher asked questions to the informant and analyzed the data obtained from the source narrative. The concept of an independent curriculum has the basis for forming an open mindset and the teacher becomes a facilitator. The implementation of the independent curriculum at a Vocational High School in Bojonegoro has been implemented since last year. The implementation of the independent curriculum is carried out in grades 10 and 11. With the application of the independent curriculum, students become the center of learning and are given the freedom to express their opinions so that learning activities become more interactive.

Keywords—Independent curriculum, implementation of curriculum, one of the vocational high schools in Bojonegoro

Keywords


Independent curriculum, implementation of curriculum, one of the vocational high schools in Bojonegoro

Full Text:

PDF

References


Ali, M. (2020). Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra (BASASTRA) di Sekolah Dasar. Pernik: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 35-44. https://doi.org/10.31851/pernik.v3i2.4839.

Aslan, A. (2016). Kurikulum Pendidikan Vs Kurikulum Sinetron. Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 14(2), 135-148. https://dx.doi.org/10.18592/khazanah.v14i2.1482.

Fajri, K. N. (2019). Proses pengembangan kurikulum. Islamika, 1(2), 35-48. https://doi.org/10.36088/islamika.v1i2.193.

Hidayah, N. (2015). Penanaman Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Terampil: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 2(2), 190-204. https://doi.org/10.24042/terampil.v2i2.1291.

Huda, N. (2017). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 52-75. https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/article/view/113.

Jojor, A., & Sihotang, H. (2022). Analisis Kurikulum Merdeka dalam Mengatasi Learning Loss di Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Studi Kasus Kebijakan Pendidikan). Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(4), 5150-5161. http://repository.uki.ac.id/id/eprint/8161.

Kebudayaan, K. P. D. (2012). Dokumen kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Khusni, M. F., Munadi, M., & Matin, A. (2022). Impelementasi Kurikulum Merdeka Belajar di MIN 1 Wonosobo. Jurnal Kependidikan Islam, 12(1), 60-71. https://doi.org/10.15642/jkpi.2022.12.1.60-71.

Manalu, J. B., Sitohang, P., & Henrika, N. H. (2022). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar. Prosiding Pendidikan Dasar, 1(1), 80-86. https://doi.org/10.34007/ppd.v1i1.174.

Nasution, S. W. (2022). Asesment Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar. Prosiding Pendidikan Dasar, 1(1), 135-142. https://doi.org/10.34007/ppd.v1i1.181.

Sopiansyah, D., Masruroh, S., Zaqiah, Q. Y., & Erihadiana, M. (2022). Konsep dan Implementasi Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal, 4(1), 34-41. https://doi.org/10.47467/reslaj.v4i1.458.

Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. ALFABETA

Vusparatih, D. S. (2014). Peranan Komunikasi Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Humaniora, 5(1), 387-397. https://doi.org/10.21512/humaniora.v5i1.3037.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional Daring: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.