Analisis Psikologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Kami Bukan Fakir Asmara karya Jombang Santani Khairen dan Hubungannya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

Abstract

abstrak—Psikologi sastra adalah ilmu sastra yang menjelaskan tentang kejiwaan seseorang untuk melihat kejiwaan penyair, bahkan kejiwaan pembaca. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut pendapat Maslow, sedangkan Pendidikan karakter berkaitan erat dengan budi pekerti. Hubungan karya sastra dengan psikologi sastra yaitu karya sastra sebagai penanda psikologi yang akan menampilkan munculnya kejiwaan seseorang melalui tokoh-tokohnya dan pendidikan juga sangat penting bagi setiap orang dan dapat diartikan sebagai perilaku manusia untuk mengembangkan pola pikirnya melalui pelatihan dan ajarannya agar perilakunya lebih baik dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan bisa lebih mempertimbangkan keputusannya agar tidak terpengaruh oleh perkataan orang lain dan lebih percaya diri. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini berpokus pada psikologi sastra dan nilai pendidikan karakter dan hubungannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan psikologi sastra dengan menggunakan teori Maslow dan nilai pendidikan karakter dengan menggunakan teori Kementerian Pendidikan Nasional dalam novel Kami Bukan Fakir Asmara karya Jombang Santani Khairen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikologi sastra menurut teori Abraham Maslow meliputi 1) kebutuhan fisiologis, 2) kebutuhan rasa aman, 3)kebutuhan rasa cinta dan memiliki, 4) kebutuhan harga diri, 5) kebutuhan aktualisasi diri sedangkan, nilai pendidikan karakter yang ada dalam novel Kami Bukan Fakir Asmara karya Jombang Santani Khairen meliputi 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi 4) disiplin 5) kerja keras 6) mandiri 7) demokratis 8) rasa ingin tahu 9) menghargai prestasi 10) bersahabat/komunikatif 11) cinta damai 12) gemar membaca 13) peduli sosial 14) tanggung jawab. Dengan demikian, novel Kami Bukan Fakir Asmara karya Jombang Santani Khairen bisa dijadikan pedoman atau pembelajaran oleh siswa-siswi ataupun pembaca.

Kata kunci—Psikologi Sastra, Nilai Pendidikan Karakter, Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

Abstract—Literary psychology is a literary science that explains a person's psyche to see the poet's psyche, even the reader's psyche. The theory used in this research is according to Maslow's opinion, while character education is closely related to character. The relationship between literary works and literary psychology is that literary works as psychological markers will show the emergence of a person's psyche through their characters and education is also very important for everyone and can be interpreted as human behavior to develop their mindset through training and teachings so that their behavior is better. and wiser in making decisions and can be more considerate of their decisions so they are not influenced by other people's words and are more confident. This research method uses descriptive qualitative method. This study focuses on the psychology of literature and the value of character education and its relationship to learning Indonesian in high school. This study aims to describe the psychology of literature using Maslow's theory and the value of character education using the theory of the Ministry of National Education in the novel Kami Not Fakir Asma-ra by Jombang Santani Khairen. The results showed that literary psychology according to Abraham Maslow's theory includes 1) physiological needs, 2) security needs, 3) love and belonging needs, 4) self-esteem needs, 5) self-actualization needs while, the value of existing character education in the novel Kami Not Fakir Asmara by Jombang Santani Khairen includes 1) religious, 2) honest, 3) tolerance 4) discipline 5) hard work 6) independent 7) democratic 8) curiosity 9) respect for achievement 10) friendly/ communicative 11) peace-loving 12) fond of reading 13) social care 14) responsibility. Thus, the novel We Are Not Fakir Asmara by Jom-bang Santani Khairen can be used as a guide or learning by students or readers.

Keywords—Literary Psychology, Character Education Values, Indonesian Language Learning in SMA