Asal-usul Gunung Srandil, Gunung Kembar, & Gunung Selok: Kajian Ekowisata Sastra
Abstract
Abstrak— Penelitian yang berjudul Asal-usul Gunung Srandil, Gunung Selok, dan Gunung Kembar bertujuan mengetahui cerita rakyat yang berkembang di Gunung Srandil, mengetahui bentuk pengembangan pariwisata di sekitar Gunung Srandil, dan mendeskripsikan peran cerita rakyat asal-usul Gunung Srandil pada pengembangan ekopariwisata sastra di Gunung Srandil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kajian pustaka, pengamatan lapangan, dokumentasi langsung, dan wawancara. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat 10 penambahan pengembangan destinasi ekowisata yang dikembangkan dengan cara mengoptimalkan keindahan alam sekitar Gunung Srandil serta peran cerita rakyat asal-usul Gunung srandil dalam pengembangan ekowisata Gunung Srandil dan sekitarnya.
Kata kunci— Gunung Srandil, Gunung Selok, ekowisata sastra.
Abstract— The research entitled The Origins of Mount Srandil, Mount Selok, and Mount Kembar aims to find out the folklore that developed on Mount Srandil, find out the forms of tourism development around Mount Srandil, and describe the role of folklore from the origins of Mount Srandil in the development of literary ecotourism on Mount Srandil. Srandil. The method used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques used were literature review, field observations, direct documentation, and interviews. The results obtained from this study are that there are 10 additions to the development of ecotourism destinations that are developed by optimizing the natural beauty around Mount Srandil and the role of folklore from the origins of Mount Srandil in the ecotourism development of Mount Srandil and its surroundings.
Keywords— Gunung Srandil, Gunung Selok, literary ecotourism.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aksari, Sukron Ali. (2017). Mitos wonten ing Gunung Srandil esa Glempang Pasir Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Jurnal Bening Vol. 6, No. 6.
Anoegrajekti, Novi, Djoko Saryono, dan I Nyoman Darma Putra. (2020) Sastra Pariwisata. Yogyakarta: Kanisius.
Fahriansyah, dan D. Yoswaty. 2012. Pembangunan Ekowisata di Kecamatan Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara: Faktor Ekologis Hutan Mangrove. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. J. Vol. (4), No. 2: 346-359.
Fayatara, Azizah Viko. (14 Februari 2022). Pengelolaan Pura Manda Giri Gunung selok Adipala Sebagai Destinasi Wisata Unggulan di Cilacap Jawa tengah. https://stipram.ac.id/
Fitrianna, Desy, dkk. (2016). Analisis Kesesuaian Ekowisata Mangrove Desa Kahyapu Pulaau Enggano. EISSN: 2527-5186:Jurnal Enggano Vol. 1, No. 2, September 2016: 64-73.
Harianto, Sugeng P., dkk. (2018). Kamus Ekowisata.
Kristiana, Yustisia. (2019). Buku Ajar Studi Ekowista. Sleman: Deepublish Publisher.
Kurnianto, Eri Agus, dkk. (2017). Cerita Rakyat Jawa Tengah: Kabupaten Cilacap. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Lutfi, Febri Ahmad, dkk. (2018). Struktur dan Fungsi Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil Desa Glempang Pasir Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap Tahun 2017. Jurnal Sastra Indonesia 7(1) (2018):49-54.
Mardiyana, Eva, dkk. (2021). Potensi Wisata Religi Serta Makna Ziarah di Gunung Srandil. Jurnal Inovasi Penelitian Vil. 1 No. 10:Maret 2021.
Pemerintah Kabupaten Cilacap. (12 Desember 2022). https://cilacapkab.go.id/.
Pemerintah Kabupaten Cilacap. (20 Desember 2022). https://cilacapkab.go.id/.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 : Tentang
Kepariwisataan, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik
Indonesia
Yoeti, O. A. (2000) Ekowisata Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup.
Jakarta: Pertja.Yulianda,F.(2007).Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian, Pengabdian, dan Diseminasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.