Kajian Intertekstual Novel Siti Nurbaya Karya Marah Rusli, Novel Belenggu Karya Armyn Pane, dan Novel Padusi Karya Ka’bati (Tinjauan Novel dalam Analisis Keberadaan Perempuan dari Zaman Penjajahan sampai Zaman Kemerdekaan)

Maraman Rotua Turnip, Novi Anoegerajekti

Abstract


abstrak— Intertekstual naskah menjadi objek penganalisisan naskah per naskah dari karya sastra yang memandang berbagai sudut pandang perbedaan dan persamaan.  Penganalisisan novel dari tahun ke tahun dengan zaman yang berbeda membuat penelitian ini dapat mengungkapakan bagaimana pandangan perempuan terhadap lingkungannya dan bagaimana lingkungan serta budaya juga ikut berproses mengubah pandangan perempuan pada zamannya.   Artikel ini dimaksudkan untuk melibatkan perempuan dalam perkembangannya memajukan pandangan budaya di tengah perkembangan dunia. Pandangan terhadap perjuangan perempuan dari tahun ke tahun menjadikan topik yang menarik sebagai pendamping pria untuk memajukan budaya dan kehidupan bernegara. Penganalisisan berdasarkan teori-teori yang ada dan berkaitan dengan persepektif teoretis mengarahkan metode yang dipakai dalam pengalisisan data adalah kualitatif. Peninjauan penganalisisan dengan pola intertekstual ini menggunakan metode perbandingan naskah isi dan nilai yang terkandung di dalammnya. Adapun tujuan utamanya, mengungkapkan perkembangan budaya perempuan atau perlakuan perempuan dengan membandingkan naskah satu dari zaman yang berdeda ke naskah lain. Penganalisisan intertekstual dapat mengungkapkan bagaimana perkembangan pola pikir dan budaya perempuan diperlakukan yang tentunya diungkapkan melalui interprestasi pengarang yang terlibat pada zamannya.

Kata kunci— Perempuan, Zaman, Budaya, Intertekstual  

 

 

Abstract—Intertextual texts become the object of analyzing text by text from literary works that look at various points of view of differences and similarities. Analyzing novels from year to year with different eras makes this research able to reveal how women's views of their environment and how the environment and culture also took part in the process of changing the views of women in their era. This article is intended to involve women in the development of advancing cultural views in the midst of a developing world. Views on women's struggles from year to year make an interesting topic as a companion for men to advance culture and life as a nation. Analysis based on existing theories and related to theoretical perspectives directs the method used in analyzing data is qualitative. This analysis review with intertextual patterns uses the method of comparing text content and the values contained therein. The main objective is to reveal the development of women's culture or the treatment of women by comparing one text from a different era to another. Intertextual analysis can reveal how the development of women's mindset and culture is treated which of course is expressed through the interpretation of the authors who were involved in their time. 

Keywords—Women, Era, Culture, Intertextual  


Keywords


Women, Era, Culture, Intertextual

Full Text:

PDF

References


Asteka, P. (2017). Kajian intertekstualitas dalam novel siti nurbaya karya marah rusli dan laila majnun karya syaikh. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2).

Beauvoir, Simone De. (2019). Second Sex, Fakta dan Mitos. Yogyakarta: Narasi dan Pustaka Promethea.

Christyawaty, Eny (2002). Refleksi Perempuan Minangkabau di Tengah Perubahan Sosial. dalam Suluah Buletin Kesejarahan, Kemasyarakatan dan Kebudayaan Vol 2. No 3 Desember.

Erianjoni, E. (2011). Pergeseran Citra Wanita Minangkabau: Dari Konsepsi Ideal-Tradisional Ke Realitas. Kafaah: Journal of Gender Studies, 1(2), 225-234.

Ipat Dillah. (2018). Peran Dan Kedudukan Bundo Kanduang Dalam Novel Negeri Perempuan Karya Wisran Hadi dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. FBS. UNP.

Ka’bati. (2015). Padusi. Jakarta: Kakilangit Kencana.

Nofriadi, Martion. (2017). Analisis Estetika Mamangan Adat: Refleksi Kecantikan Perempuan dan

Figur Bundo Kanduang Minangkabau,” Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni 2.1.

Moeleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitdian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pradopo, Djoko Rachmat. 2002. Kritik Sastra Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pane, Amin. (2008). Belenggu. Jakarta: Dian Rakyat.

Rusli, Marah. 2011. Siti Nurbaya. Jakarta Timur: Balaipustaka.

Silmi Novita Nurman. (2019). Kedudukan Perempuan Minangkabau dalam Prespektif Gender. Jurnal Al-Aqidah Vol 11 No. 1.

Sudardi, Bani. 1992. Intertekstuali. Surakarta: Badan Penerbit Sastra. Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret.

Sugiyono.2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfbeta.

Syahrizal. (2002). Melihat Arah Perubahan Sistem Kekerabatan Matrilinial Minang-kabau. Dalam Suluah Buletin Kesejarahan, Kemasyarakatan dan Kebudayaan Vol 2. No 3 Desember.

Trisna Helda. Harga Diri Perempuan Minangkabau Dalam Novel di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka. STKIP PGRI Sumatera Barat. Jurnal Gramatika V2.

Syam, Yenita Eva. 2016. Pergeseran Nilai-nilia Budaya Minangkabau dalam Novel Tamu Karya Wisran Hadi (sebuah kajian strukturalisme genetik). UNJ.

Riwanto Tirtosudarmo. (2002). Mencari Indonesia: Demografi Poltik Pasca Suharto. JAKARTA: LIPI PRESS.

Yusrita Yanti. 2005. Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau. Universitas Bung Hatta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian, Pengabdian, dan Diseminasi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.