Analisis Humanisme pada Antalogi Puisi Menjadi Manusia di Mata Tuhan Karya Wagiman dan Khaidar Naufal Pasingsingan

Abstract

abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep humanisme yang terdapat dalam makna puisi-puisi “Menjadi Manusia Dimata Tuhan” dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menyajikan data secara objektif berdasarkan temuan dalam puisi, sedangkan metode kualitatif berarti penjelasan konsep-konsep terkait menggunakan kata-kata atau kalimat. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa interpretasi puisi tentang “Menjadi Manusia Dimata Tuhan” berfokus pada eksistensi manusia dalam kehidupan, yang sering dipahami sebagai konsep humanisme universal dan mencakup tiga poin utama, yaitu : (1)eksistensi manusia sebagai makhluk spiritual, (2)eksistensi manusia dalam hubungan keluarga sebagai empati dan interaksi sosial, (3)eksistensi manusia yang berhubungan dengan sikap individualnya.

Kata kunci—humanisme, puisi, antologi

abstract—This research aims to describe the concept of humanism contained in the meaning of the poems "Being Human in the Eyes of God" using qualitative descriptive methods. This research presents data objectively based on findings in poetry, while the qualitative method means explaining related concepts using words or sentences. The results of this research reveal that the interpretation of the poem about "Being Human in the Eyes of God" focuses on human existence in life, which is often understood as a concept of universal humanism and includes three main points, namely: (1) human existence as a spiritual creature, (2) human existence in family relationships as empathy and social interaction, (3) human existence which is related to individual attitudes.

Keywords—humanism, poetry, anthology