Analisis Simbol pada Kumpulan Puisi Cermin karya Hadi Mulyadi

Ridho Bayu Saputro, Jannata Annisa Azizah, Atika Rohmah, Alfina Febriyanti, Ranita Helvi Chandra, Nurul Setyorini

Abstract


Puisi merupakan bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia yang terus berkembang, tetapi dengan preferensi masyarakat yang cenderung menyukai bacaan yang singkat dan tidak rumit. Penelitian ini berfokus pada analisis simbol dalam kumpulan puisi "Cermin" karya Hadi Mulyadi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan menggambarkan tanda-tanda yang muncul dalam puisi-puisi tersebut. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat 12 simbol yang digunakan dalam karya tersebut. Simbol-simbol tersebut mencakup makhluk hidup, benda, dan orang sebagai objek dalam puisi, seperti "Bunga" yang menggambarkan keindahan dan keharuman dalam kehidupan, "Monalisa" yang menjadi simbol kecantikan wanita yang misterius, dan "Bunda" yang melambangkan pengalaman dan kisah hidup yang tercermin dari wajahnya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna simbol dalam puisi-puisi tersebut, dengan menggunakan pendekatan semiotik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa simbol-simbol dalam puisi "Cermin" menciptakan gambaran yang mendalam tentang kehidupan dan makna hidup, dengan menggunakan berbagai elemen simbolis untuk menyampaikan pesan atau makna tertentu kepada pembaca.
Kata kunci—puisi, semiotik, cermin


abstract— Poetry is an essential part of Indonesia's cultural richness that continues to evolve, albeit with a preference from society for short and uncomplicated readings. This research focuses on analyzing symbols in the collection of poems "Cermin" by Hadi Mulyadi. The research method used is quantitative descriptive, depicting the signs that emerge in these poems. From this study, it was found that there are 12 symbols used in the work. These symbols include living creatures, objects, and people as subjects in the poetry, such as "Bunga" depicting beauty and fragrance in life, "Monalisa" symbolizing the mysterious beauty of women, and "Bunda" representing the experience and life stories reflected in her face. This research aims to understand the meaning of symbols in these poems using a semiotic approach. The conclusion of this study is that the symbols in the poetry "Cermin" create a profound portrayal of life and its meaning, using various symbolic elements to convey specific messages or meanings to the readers.
Keywords— poetry, semiotics, mirror

Keywords


poetry, semiotics, mirror

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Kosasih, E. (2012). Puisi sebagai Karya Sastra. Bandung: Yrama Widya.

Mulyadi, H. (2021). Kumpulan Puisi "Cermin". Samarinda: Bank Indonesia Kalimantan Timur.

Pradopo, R. D. (2014). Pengantar Teori Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pribadi, B. S., & Firmansyah, D. (2019). Analisis Semiotika pada Puisi "Barangkali karena Bulan”. Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 269-276. Retrieved from https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/2737.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Seminar Nasional dan Gelar Karya Produk Hasil Pembelajaran

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.