Analisis Sintaksis Bahasa Indonesia dalam Bait Pertama dan Kedua Lirik Lagu Nasional Indonesia Pusaka Ciptaan Ismail Marzuki

Laily Kusumaning Ayu, Umi Ronna Anisah, Muhammad Sholehuddin, Abdul Ghoni Asror

Abstract


Abstrak— Persatuan Indonesia sampai sekarang merupakan sebuah masalah tersendiri yang banyak dialami oleh sebagian masyarakat, adanya otonomi daerah memberikan kebebasan terhadap daerah masing-masing untuk mengatur daerahnya sendiri. semangat kedaerahan dan pelaksanaan demokrasi yang kebablasan atau berlebihan, dapat menimbulkan pertikaian atau bentrokan antar daerah, suku, ras, agama, golongan, atau warga. Dalam menanamkan rasa persatuan sebagai warga negara Indonesia langkah yang digunakan adalah dengan menggunakan sebuah lagu nasional, sebagai wujud rasa persatuan terhadap negara Indonesia tercinta. Berdasarkan hasil analisa menjelaskan bahwa pada bait pertama lagu Indonesia Pusaka menjelaskan terkait negara Indonesia adalah negara yang kuat dan selalu jaya menjadi kebanggaan rakyatnya. Hasil fungsi analisis sintaksis pada bait pertama yang terdiri dari subjek yaitu: dibuai, predi dari subjek yaitu: Indoneisa, Tanah air sebagai predikat, dan beta sebagai objek. Pada baris kedua kata Pusaka sebagai subjek, abadi sebagai predikat, dan Nan jaya sebagai Objek, pada baris ketiga kata Indonesia sebagai subjek, kata sejak sebagai predikat, Dulu sebagai objek dan kata Kala sebagai keterangan. Pada baris keempat kata Tetap menjadi menjadi subjek, kata Dipuja-puja sebagai predikat, kata Bangsa sebaga Objek. Sementara analisis berdasarkan fungsi sintaksis pada bait kedua lagu Indonesia Pusaka, kata Disana menjadi Subjek, kata tempat menjadi predikat, kata lahir menjadi objek, dan kata beta menunjukkan keterangan. Pada bait kedua kata dibuai menjadi subjek, kata dibesarkan menjadi predikat, kata bunda menjadi objek. Pada baris ketiga kata sampai menjadi subjek, kata akhir menjadi predikat, dan kata menutup menjadi objek, dan kata mata menjadi keterangan.

Kata kunci— Analisis, Sintaksis, Lagu Nasional

 

 

 

 

Abstract— Until now, the unity of Indonesia is a separate problem that many people experience, the existence of regional autonomy gives freedom to each region to manage its own area. Regional enthusiasm and excessive or excessive implementation of democracy can lead to disputes or clashes between regions, ethnicities, races, religions, groups or residents. In instilling a sense of unity as Indonesian citizens, the step used is to use a national anthem, as a form of a sense of unity with our beloved country, Indonesia. Based on the results of the analysis, it is explained that in the first stanza of the song Indonesia Pusaka it is explained that Indonesia is a country that is strong and always victorious to be the pride of its people. The results of the syntactic analysis function in the first stanza which consists of the subject, namely: lulled, the prediction of the subject, namely: Indonesia, Tanah Air as the predicate, and beta as the object. In the second line the word Pusaka as the subject, eternal as the predicate, and Nan jaya as the object, in the third line the word Indonesia as the subject, the word since as the predicate, formerly as the object and the word Kala as the description. In the fourth line, the word Remains becomes the subject, the word Praised as the predicate, the word Nation as the Object. While the analysis is based on the syntactic function in the second stanza of the Indonesian Pusaka song, the word There becomes the subject, the word place becomes the predicate, the word birth becomes the object, and the word beta shows information. In the second stanza, the word raised becomes the subject, the word raised becomes the predicate, the word mother becomes the object. In the third line, the word until becomes the subject, the final word becomes the predicate, the closing word becomes the object, and the word eye becomes an adverb.

Keywords—Analysis, Syntax, National anthem


Keywords


Analysis, Syntax, National anthem

Full Text:

PDF

References


Enggarwati, A., & Utomo, A. P. Y. (2021). Fungsi, Peran, dan Kategori Sintaksis Bahasa Indonesia dalam kalimat Berita dan Kalimat Seruan pada Naskah Pidato Bung Karno 17 Agustus 1945. ESTETIK: Jurnal Bahasa Indonesia, 4(1), 37. https://doi.org/10.29240/estetik.v4i1.2209.

Fransiska, R. M., Wiranata, I. H., & Nursalim, N. (2022). Penerapan Merdeka Belajar dalam Menumbuhkan Minat dan Bakat Siswa di SDN 1 Pisang. In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, Sains dan Pembelajaran, (2)1,158-162. https://doi.org/10.29407/seinkesjar.v2i1.3012.

Sari, Y. G., Putra, B. E., Miranti, Y., & Setiawati, M. (2022). Hubungan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dengan Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Kelas X DI SMA 1 IX Koto Sungai Lasi. JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 1(4), 131-138. https://doi.org/10.57218/jupeis.Vol1.Iss4.375.

Jember, U., Jember, H., ATL Jember, dan, Lestari Putri, D., Lutfi Alfiah, N., & Wiviano Rizky Tantowi, dan. (2020). Humaniora dan Era Disrupsi E-Prosiding Seminar Nasional Pekan Chairil Anwar Kerja Sama Fib Strategi Meningkatkan Daya Literasi melalui Industri Musik: Korelasi Kekuatan Lirik Puitis Dengan Lagu Karya Fiersa Besari Di Panggung Musik. In Zahratul Umniyyah, L. Dyah Purwita Wardani SWW (Vol. 1, Issue 1).

Setiawan, D. A. (2016). Analisis Kesalahan Sintaksis Bahasa Indonesia dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas VI SDN Kanigoro 02 Kecamatan Pagelaran yang Berbahasa Ibu Bahasa Madura. Pancaran Pendidikan, 5(3), 25-36.

Sinaga, S. J., Hutabarat, G. I. C., Nababan, Y. J., Turnip, F. C., & Hutauruk, A. J. B. (2023). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Pembelajaran Perbandingan di SMP Free Methodist 1 Medan. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 681–694. https://doi.org/10.31004/cendekia.v7i1.1865.

Suwandi, S. (2020). Prosiding Seminar Daring Nasional: Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/semiba/issue/view/956/Tersediadi:https://ejournal.unib.ac.id/index.php/semiba/issue/view/956/.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Seminar Nasional Daring Sinergi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.