Analisis Tindak Tutur Ekspresif pada Film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Buya Hamka dalam Kajian Pragmatik

Abstract

abstrak—Pragmatik atau tindak tutur adalah adanya interaksi yang menggunakan bahasa sebagai alat untuk menciptakan hubungan antara pembicara dan mitra tutur agar komunikasi berjalan dengan lancar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menjabarkan tindak tutur ekspresif pada film Tenggelamnya kapal van der Wijck. Sumber data pada penelitian ini adalah dialog antar tokoh dalam film tersebut. Hasil analisis dapat disimpulkan terdapat 12 tindak tutur ekspresif dalam film diantaranya 3 tindak tutur memuji, 5 tindak tutur mengeluh, 1 tindak tutur ucapan terima kasih, 1 tindak tutur ucapan selamat, 1 tindak tutur mengkritik, dan 1 tindak tutur menyalahkan.

Kata kunci—pragmatik, tindak tutur ekspresif, tenggelamnya kapal van der Wijck

Abstract—Pragmatics or speech acts are interactions between speakers and speech partners who use language as a tool so that communication runs smoothly. This study uses a qualitative descriptive method that describes expressive speech acts in the film Tenggelambya Kapal van der Wijck. The source of the data in this study is the dialogue between the characters in the film. The results of the analysis can be concluded that there are 12 expressive speech acts in the film including 3 speech acts of praising, 5 speech acts of complaining, 1 speech act of thanking, 1 speech act of congratulating, 1 speech act of criticizing, and 1 speech act of blaming.

Keywords—pragmatics, expressive speech acts, the sinking of the van der Wijck ship