Analisis Wacana Kritis Teori Van Dijk Dalam Lirik Lagu Tutur Batin Yura Yunita

Zufara Maryami Mufidoh

Abstract


Abstrak— Penelitian ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada Yura Yunita atas keberhasilannya untuk kembali percaya diri melalui lirik lagu Tutur Batin. Lagu Tutur batin dibuat berdasarkan pengalamam hidup Yura Yunita yang dirasa tidak cukup di lingkungannya. Penelitian ini bertjuan untuk mendapatkan makna dari lirik lagu Tutur Batin.Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis teori Van Dijk. Dalam teori Van Dijk, analisis wacana terbagi menjadi tiga yaitu struktu makro, superstruktur,dan struktur mikro. Pada analisis wacana ini juga menganalisis kognisi sosial dan konteks sosial terhadap lirik dari Tutut Batin. Saat mengumpulkan data dilakukan dengan cara melihat lirik Tutur Batin dari laman Azlyrics, mendengarkan lagunya di Spotify, dan melihat musik videonya pada laman Youtube. Saat menganalisis data, lirik lagu Tutur Batin diresapi kemudian dikaitkan dengan analisis wacana teori Van Dijk. Melalui peneltian ini, mendapatkan hasil mengaplikasikan teori Van Dijk dalam lirik Tutur Batin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tutur Batin bermakna pengalaman hidup Yura Yunita dalam melawan rasa insecure hingga menemukan kembali percaa diri dengan mendengarkan tutur batin atau ucapan dari hati.

Kata kunci— Analisis Wacana, Van Dijk, Wacana Kritis

 

Abstract— This research was conducted as a form of appreciation to Yura Yunita for her success in regaining her confidence through the lyrics of the Tutur Batin song. The inner speech song is based on Yura Yunita's life experience, which he feels is inadequate in his environment. This study aims to get the meaning of the lyrics of the song Tutur Batin. In this study, the method used was descriptive-qualitative with a critical discourse analysis approach to Van Dijk's theory. In Van Dijk's theory, discourse analysis is divided into three categories: macrostructure, superstructure, and microstructure. This discourse analysis also analyzes the social cognition and social context of the lyrics of Tutut Batin. When collecting data, it was done by viewing the lyrics of Tutur Batin from the Azlyrics page, listening to the song on Spotify, and viewing the music video on the YouTube page. When analyzing the data, the lyrics of the song Tutur Batin were impregnated and then linked to Van Dijk's discourse analysis theory. Through this research, the results of applying Van Dijk's theory to inner speech lyrics are obtained. The results of the study show that inner speech has meaning from Yura Yunita's life experiences in fighting insecurities and regaining self-confidence by listening to inner speech, or words from the heart.

Keywords—Discourse Analysis, Van Dijk, Critical Discourse

 


Keywords


Discourse Analysis, Van Dijk, Critical Discourse

Full Text:

PDF

References


Djohan. 2003. Psikologi Musik. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik Yogyakarta.

Eriyanto. 2011. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: Percetakan LkiS.

Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Gramedia.

Lestari, H. P. (2021). Analisis Wacana Kritis Lirik Lagu “Lexicon” Ciptaan Isyana Sarasvati. UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra, 17(1), 47-62.

Aska, W., Alghifari, M. F., & Goziyah, G. (2022). Analisis wacana kritis van dijk pada lirik lagu “usik” karya feby putri. Jurnal Skripta, 8(2), 36-42.

Rahmanda, A., Hanifa, A., Dalimunthe, M. A., & Sazali, H. (2023). Representasi stereotip perempuan dalam video klip yura yunita" tutur batin". Jurnal Riset Rumpun Seni, Desain dan Media (JURRSENDEM), 2(1), 44-50.

Mukhlis, M., Al Masjid, A., Widyaningrum, H. K., Komariah, K., & Sumarlam, S. (2020). Analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk pada surat kabar online dengan tajuk kilas balik pembelajaran jarak jauh akibat pandemi covid-19. Geram, 8(2), 73-85.

Gazali, G. Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis Prosa Fiksi Dan Drama. Jurnal Kreatif Tadulako, 17(1).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Seminar Nasional Daring Sinergi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.