Pelanggaran Siswa terhadap Tata Tertib Sekolah: Studi Kasus pada Siswa Menengah Pertama

Kamalin Naufi Hidaya, Iva Dhur Rohmah, Cahyo Hasanudin

Abstract


abstrak— Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bukti siswa melanggar tata tertib sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan faktor penyebab terjadinya pelanggaran tata tertib di SMP Negeri 3 Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bentuk pelanggaran tata tertib yang dilakukan siswa yaitu terlambat, membawa telepon genggam dan merokok. 2) Pelanggaran tata tertib disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 3) Tujuan guru bimbingan dan konseling untuk mengetahui alasan siswa melanggar tata tertib sekolah melalui sarana komunikasi. 4) Kemungkinan yang akan terjadi ketika siswa melanggar tata tertib sekolah, seperti tertinggal pelajaran dan tidak naik kelas. 5) Bagi siswa yang berulang kali melanggar tata tertib sekolah berujung pada pengucilan siswa lain dan sanksi dari sekolahan. 6) Guru bimbingan dan konseling dalam menghadapi siswa yang melanggar tata tertib sekolah. 7) Pengawasan pihak sekolah terhadap siswa yang melanggar tata tertib dengan memberikan arahan, membuat surat pernyataan dan memanggil orang tua siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa tingkat pelanggaran yang terjadi di SMP Negeri 3 Bojonegoro masih tergolong sedang.

Kata kunci— Tata tertib, Siswa.

 

Abstrack— This research is motivated by evidence of students violating school rules. The purpose of this study was to determine the forms and factors that cause violations of school rules at SMP Negeri 3 Bojonegoro. This research uses qualitative research methods with a case study approach. The results of the study showed that: 1) Forms of violation of the rules committed by students are tardiness, carrying mobile phones and smoking. 2) Violation of discipline is caused by two factors, namely internal factors and external factors. 3) The purpose of guidance and counselling teachers to find out the reasons why students violate school rules through means of communication. 4) The possibility that will happen when students violate school rules, such as missing lessons and not going to class. 5) For students who repeatedly violate school rules, it leads to ostracisation of other students and sanctions from the school. 6) Guidance and counselling teachers in dealing with students who violate school rules. 7) School supervision of students who violate the rules by giving directions, making a statement letter and calling the parents of students. Based on the results of the study, it can be stated that the level of violations that occur at SMP Negeri 3 Bojonegoro is still classified as moderate.

Keywords— Rules of conduct, Students.


Keywords


Rules of conduct, Students

Full Text:

PDF

References


Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Sukabumi, Jawa Barat: CV Jejak (Jejak Publisher).

Budiono, H., & Abdurrohim, M. (2020). Peran guru dalam mengembangkan keterampilan komunikasi (communication) siswa kelas V sekolah dasar negeri Teratai. Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS, 8(1), 119-127. https://doi.org/10.36841/pgsdunars.v8i1.589

Edi, F., R., S. (2016). Teori wawancara psikodignosis. Yogyakarta: PT Leutika Nouvalitera

Fitrah, Muh. dkk. (2017). Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan kelas dan Studi Kasus. Jawa Barat, Indonesia: CV Jejak

Groat, L. N., & Wang, D. (2013). Architectural Research Methods (2nd ed.). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc

Hikmawati, Fenti. (2016). Bimbingan dan konseling. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Karlina, L. (2020). Fenomena Terjadinya kenakalan remaja. Jurnal Edukasi Nonfomal , 1 (1), 147-158. Retrieved from https://ummaspul.e-journal.id/JENFOL/article/view/434

Khodijah, S., & Nurizzati, Y. (2018). Dampak penggunaan teknologi informasi dan komunikasi terhadap perilaku sosial siswa di man 2 kuningan. Jurnal Edueksos, 7(2), 161-176. Retrieved from https://www.jurnal.syekhnurjati.ac.id/index.php/edueksos/article/view/3370/2024

Kurniawan, W., A. (2018). Budaya tertib siswa di sekolah (penguatan karakter siswa). Sukabumi, Jawa Barat: CV Jejak

Kusuma N., A., D., & Mudzakir. M. (2014). Praktek tata tertib sekolah sebagai sarana pendidikan moral di sman 1 kamal. Paradigma, 2(01). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/6881/7508

Mania, S. (2017). Observasi sebagai alat evaluasi dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan , 11 (2), 220-233. https://doi.org/10.24252/lp.2008v11n2a7

Merpati, T., Lonto, A. L., & Biringan, J. (2018). Kreativitas guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa Di smp katolik Santa Rosa siau Timur kabupaten sitaro. Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila Dan Kewarganegaraan, 2(2), 55-61.

Nur’aini, R. D. (2020). Penerapan metode studi kasus YIN dalam penelitian arsitektur dan perilaku. Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur, 16(1), 92-104. https://doi.org/10.21831/inersia.v16i1.313

Oktasari, Diyah. dkk. (2020). Analisis pelanggaran tata tertib sekolah oleh siswa dan peran guru bimbingan dan konseling di sekolah. Jurnal mahasiswa bimbingan dan konseling, 2(6), 16-2. http://dx.doi.org/10.31602/jmbkan.v6i4.3762

Prasetya, S. (2016). Pengaruh disiplin tata tertib terhadap pembentukan akhlak siswa. Jurnal Eksekutif, 13(2). Retrieved from file:///C:/Users/ACER/Downloads/117-1-341-1-10-20170309.pdf

Ramli, M. (2015). Hakikat pendidik dan peserta didik. Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, 5(1). Retrieved from https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/tiftk/article/view/1825/1400

Rukajat, A. (2018). Pendekatan penelitian kualitatif. Sleman, Yogyakarta: CV Budi Utama

Styioko, H. (2011). Komunikasi antara guru dan siswa dalam mengurangi tingkat kenakalan siswa di SMAN 74 Jakarta. Retrieved from http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/1522

Sumara, Dadan. dkk. (2017). Kenakalan Remaja dan Penanganannya. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 2(4), 129-389. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14393

Surbakti, E. B. (2013). Kenakalan orang tua penyebab kenakalan remaja. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Wardhani, M. W. (2018). Faktor-faktor penyebab rendahnya kedisiplinan siswa SDN Kepek Pengasih Kulon Progo Yogyakarta. Basic Education, 7(19), 1-877.Retrieved from https://journal.student.uny.ac.id/index.php/pgsd/article/view/11611/11158


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Seminar Nasional Daring Sinergi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.