Peningkatan Keaktifan BeIajar Siswa Pada Mata PeIajaran Prakarya Dengan Menggunakan ModeI PembeIajaran Kooperatif Tipe TGT Di KeIas VII H SMP Negeri 1 Kalitidu

Abstract

Abstract

This study aims to evaIuate the improvement of student engagement in Craft subjects by implementing the TGT (Teams-Games-Tournament) cooperative Iearning modeI in Class VII H of SMP Negeri 1 Kalitidu. Based on the findings, it was discovered that the implementation of the TGT model significantly increased student participation rates. In Cycle I, student engagement reached 50%, indicating sufficient participation. Following enhancements in instructional media, group formation, and reward systems in Cycle II, student engagement improved to 75%, categorized as good. Cycle III showed further improvement, reaching a student engagement rate of 90%, categorized as excellent, supported by diverse multimedia use, improved group structures, and interactive educational games. Overall, the TGT cooperative learning model effectively enhanced student engagement from 50% in Cycle I to 75% in Cycle II, and achieving 90% in Cycle III. The implications of this research suggest that the TGT model can be an effective strategy to enhance student participation in learning. By considering variations in instructional media, strategic group formation, and diverse reward systems, educators can create a more dynamic and engaging learning environment. These findings provide a strong basis to recommend the adoption of the TGT model across various educational levels and subjects to improve student engagement and learning outcomes.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaIuasi peningkatan keaktifan beIajar siswa dalam mata peIajaran Prakarya dengan menerapkan modeIl pembeIajaran kooperatif tipe TGT di keIas VII H SMP Negeri 1 Kalitidu. Dari hasiI penelitian, diketahui bahwa penerapan modeI TGT mampu meningkatkan tingkat partisipasi siswa secara signifikan. Pada awal Siklus I, keaktifan siswa mencapai 50%, menunjukkan tingkat partisipasi yang cukup. Setelah dilakukan peningkatan pada media pembelajaran, pembentukan kelompok, dan sistem penghargaan pada SikIus II, keaktifan siswa meningkat menjadi 75%, masuk kategori baik. Siklus III menunjukkan peningkatan yang lebih lanjut dengan mencapai keaktifan siswa sebesar 90%, yang dapat dikategorikan sebagai sangat baik, didukung oleh penggunaan multimedia yang lebih beragam, struktur kelompok yang lebih baik, dan penggunaan permainan edukatif interaktif.Secara keseIuruhan, modeI pembeIajaran kooperatif tipe TGT efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa dari 50% pada SikIus I, menjadi 75% pada SikIus II, dan mencapai 90% pada SikIus III. kesimpulan dari penelitian ini adalah model TGT dapat digunakan sebagai strategi yang efektif untuk meningkatkan partisipasi siswa daIam pembelajaran. Dengan memperhatikan variasi dalam media pembelajaran, pembentukan kelompok yang strategis, dan sistem penghargaan yang bervariasi, guru dapat menciptakan lingkungan beIajar yang lebih dinamis dan menarik. HasiI peneIitian ini juga memberikan dasar yang kuat untuk merekomendasikan penerapan model TGT di berbagai jenjang pendidikan dan mata pelajaran guna meningkatkan keaktifan dan hasiI beIajar siswa secara umum.