Nilai Budaya pada Tradisi Brokohan di Desa Tulungrejo Kecamatan Sumberrejo

Celsy Rose Carollina Dewi, Nailus Sa’adah, Tantia Dwi Reni, Sutrimah Sutrimah

Abstract


abstrak—Tradisi brokohan merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Jawa yang masih dijaga dan dilestarikan hingga saat ini. Tradisi ini tidak hanya sekadar membagi-bagikan makanan, tetapi juga memiliki nilai-nilai budaya yang penting bagi masyarakat desa Tulungrejo, Kecamatan Sumberrejo. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tradisi brokohan di Desa Tulungrejo. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi brokohan di Desa Tulungrejo memiliki beberapa nilai budaya, antara lain:
Gotong royong dan kerja sama: Brokohan melibatkan kerja sama antarwarga dalam mempersiapkan dan membagikan makanan. Hal ini memperkuat nilai gotong royong dan kekompakan di masyarakat. Rasa syukur dan berbagi: Brokohan merupakan ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diterima dan bentuk berbagi dengan sesama. Kepedulian dan empati.
Kata kunci—Budaya, Tradisi Brokohan, Nilai Budaya

Abstract—The "brokohan" tradition, deeply rooted in Javanese heritage, continues to thrive in the village of Tulungrejo, Sumberrejo District. This tradition extends beyond mere food distribution, embodying significant cultural values for the community. This article delves into the identification and analysis of these cultural values embedded within the "brokohan" practice in Tulungrejo. Employing qualitative research methodology, data was collected through observation, interviews, and documentation review. The findings reveal that the "brokohan" tradition in Tulungrejo holds several cultural values: Mutual Cooperation and Teamwork: The preparation and distribution of food during "brokohan" fosters collaboration among residents, strengthening the value of mutual cooperation and unity within the community. Gratitude and Sharing: "Brokohan" embodies a spirit of gratitude for blessings received and serves as a platform for sharing with fellow villagers. Concern and Empathy: The tradition reflects a sense of concern and empathy for the well-being of others, particularly the newborn child and its family.
Keywords—Culture, "Brokohan" Tradition, Cultural Values

Keywords


Culture, "Brokohan" Tradition, Cultural Values

Full Text:

PDF

References


Ahmad, D. R. (2021). Hubungan budaya dengan kebudayaan hukum.

Armet, A., Atsari, L., & Septia, E. (2024). Perspektif nilai budaya dalam cerpen Banun karya Damhuri Muhammad. Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(2), 174-183. http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v3i2.3156.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1984). Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Durkheim, E. (2024). Bentuk Dasar Kehidupan Beragama. New York: Pers Bebas.

Istiqomah, E., & Setyobudihono, S. (2014). Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan: Studi Indigenous. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 5(1), 1-6. https://doi.org/10.26740/jptt.v5n1.p1-6.

Koentjaraningrat, R. M. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Gramedia.

Lintang, F. L. F., & Najicha, F. U. (2022). Nilai-nilai sila persatuan Indonesia dalam keberagaman kebudayaan Indonesia. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 11(1), 79-85. https://doi.org/10.33061/jgz.v11i1.7469.

Manullang, R. R. H. (2023). Kebudayaan Lokal Bali. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 16545-16550.

Sarumaha, M. S. (2023). Bab I Pengertian Budaya. Budaya Nias, 5.

Setyaningrum, N. D. B. (2018). Budaya lokal di era global. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 20(2), 102-112. http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392.

Soekanto, S. (1981). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Suhartono, A. (2004). Ritual Pernikahan Jawa: Sebuah Studi Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya dan kebudayaan: Tinjauan dari berbagai pakar, wujud-wujud kebudayaan, 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal. Cross-border, 5(1), 782-791. Retrieved from https://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Cross-Border/article/view/1161.

Utami, S. (2018). Kuliner sebagai identitas budaya: Perspektif komunikasi lintas budaya. Coverage: Journal of Strategic Communication, 8(2), 36-44. https://doi.org/10.35814/coverage.v8i2.588.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Daring: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.