Implikatur Konvensional dalam Pitutur Luhur Budaya Jawa
Abstract
abstrak—Pitutur luhur merupakan bagian kebudayaa lisan masyarakat Jawa yang mengandung filosofi karena makna dari pitutur tersebut seringkali bersifat tersirat. Pitutur ini memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat sehingga perlu dilakukan kajian untuk memahami makna dari pitutur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna pitutur luhur melalui implikatur konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik baca ,simak, dan catat. Teknik analisis data menggunakan analisis konten yang bertujuan untuk menemukan makna tersirat dalam pitutur luhur. Data hasil penelitian divalidasi dengan triangulasi sumber. Data dari penelitian ini didasarkan pada jenis pitutur yaitu paribasan, bebasan, saloka, dan pepindhan dengan masing-masing terdiri dari 2 pitutur. Melalui kajian dengan implikatur konvensional, penelitian ini menunjukkan bahwa pitutur seperti “car-cor kaya kurang janganan”, “kebo nyusu gudel”, dan “ajining diri ana lathi, ajing raga saka busana” mengandung makna moral yang dapat dimengerti melalui makna konvensional. Simpulan dari penelitian ini merupakan pitutur leluhur jawa bukan hanya sebagai warisan budaya lisan, namun juga, sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang dapat dianalisa secara pragmatik melalui teori implikatur konvensional.
Abstract— Pitutur luhur is part of the oral culture of the Javanese people that contains philosophy because the meaning of pitutur is often implied. Pitutur plays an important role in the lives of the community, so it is necessary to conduct a study to understand the meaning of pitutur. This study aims to find the meaning of pitutur luhur through conventional implicature. This type of research is a qualitative descriptive study using data collection techniques such as reading, listening, and note-taking. Data analysis employs content analysis to uncover the implied meanings within the proverbs. The research data is validated through triangulation of sources. The data in this study is based on types of sayings, namely paribasan, bebasan, saloka, and pepindhan, each consisting of 2 sayings. Through a study using conventional implicature, this research shows that sayings such as “car-cor kaya kurang janganan”, “kebo nyusu gudel”, and “ajining diri ana lathi, ajing raga saka busana” contain moral meanings that can be understood through conventional meanings. The conclusion of this study is that Javanese ancestral proverbs are not only a form of oral cultural heritage but also a medium for conveying life values that can be analyzed pragmatically through the theory of conventional implicature.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alviah, I. (2014). Kesantunan berbahasa dalam tuturan novel Para Priyayi karya Umar Kayam. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(2), 128-135. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/seloka/article/view/6629.
Amirudin, N. (2017). Problematika pembelajaran bahasa Arab. Tamaddun: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan, 1-12. Retrieved from https://journal.umg.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/66.
Anindita, R., & Hamidah, H. (2020). Akuntansi lingkungan dalam pitutur luhur Kejawen. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 11(2), 278-296. https://dx.doi.org/10.21776/ub.jamal.2020.11.2.17.
Anwar, C., Nusantara, T., & Kusumaningrum, S. R. (2024). Penguatan karakter berbasis pelajaran bahasa Jawa di UPT SD Negeri Babadan 01 Wlingi Blitar. Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual, 9(4), 851-860. https://doi.org/10.28926/briliant.v9i4.1837.
Aulia, A. T. (2019). Implikatur (konvensional) guru dengan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah inklusi SMP Bhakti. Retrieved from https://jim.unisma.ac.id/index.php/jp3/article/view/2935.
Bala, A. (2022). Kajian tentang hakikat, tindak tutur, konteks, dan muka dalam pragmatik. Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1), 36-45. https://doi.org/10.37478/rjpbsi.v3i1.1889
Bhakti, W. P. (2020). Pergeseran penggunaan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dalam komunikasi keluarga di Sleman. Jurnal Skripta, 6(2).
Dermawan, S. E. J., Botifar, M., & Zelvi, Z. (2023). Ungkapan Tradisional Suku Rejang Desa Cawang Lama Kabupaten Rejang Lebong (Doctoral dissertation, Institut Agama Islam Negeri Curup).
Dewi, K. (2023). Analisis konten strategi komunikasi pemasaran di era digital pada aplikasi TikTok studi kasus akun TikTok@ zaaferindonesia. Jurnal Penelitian Inovatif, 3(2), 507-514. https://doi.org/10.54082/jupin.189.
Diananda, A. (2021). Pola asuh suku Jawa: dahulu dan sekarang serta pengaruhnya terhadap pola pikir dan perilaku anak. In Annual Conference on Islamic Early Childhood Education (ACIECE) (Vol. 5, pp. 137-150). Retrieved fromhttps://conference.uin-suka.ac.id/index.php/aciece/article/download/642/287
Ekasari, K., Eltivia, N., & Soedarso, E. H. (2019). Analisis konten terhadap pengungkapan etika dan integritas pada sustainibility reporting. Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen, 4(1). Retrieved from https://jurnal.polinema.ac.id/index.php/JRAAM/article/view/1537.
Endryanti, E. R., Roekhan, R., & Wijayati, P. H. (2020). Ayo sinau basa Jawa: Bahan digital penunjang pembelajaran kosakata bahasa jawa berbasis multimedia (Doctoral dissertation, State University of Malang).
Fatmawati, V. I. M. (2022). Saloka dalam tindak tutur menasihati di Kelurahan Kepolorejo Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. JOB (Jurnal Online Baradha), 18(1), 195-213.https://doi.org/10.26740/job.v18n1.p195-213.
Fitriyani, D. (2016). Implikatur percakapan mahasiswa STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Jurnal Pesona, 2(1), 53-62. https://doi.org/10.52657/jp.v2i1.140.
Indraswuri, F. D., & Oktaviani, W. (2024). Implikatur, praanggapan dan entailment pada film pendek Pak, Buk, Kulo Mantuk. DIWANGKARA: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa, 4(1). https://doi.org/10.60155/dwk.v4i1.254.
Janah, I. F. (2021). Relevansi antara nilai pendidikan dalam Cerita Rakyat Golan Mirah dengan pitutur jawa serta Implemetasinya di Era 4.0:-. Journal of Education and Learning Sciences, 1(1), 14-26. https://doi.org/10.56404/jels.v1i1.5.
Jatirahayu, W. (2013). Kearifan lokal Jawa sebagai basis karakter kepemimpinan. Diklus, 17(1), 217834. Retrieved from : https://www.neliti.com/publications/217834/kearifan-lokal-jawa-sebagai-basis-karakter-kepemimpinan#cite
Khoirunniyah, N., Widayati, W., & Tobing, V. M. T. L. (2023). Diksi dan gaya bahasa pada iklan di akun Instagram Shopee. Sarasvati, 5(2), 108-115. Retrieved From :https://journal.uwks.ac.id/index.php/sarasvati/article/viewFile/2551/1597
Laksono, A.T. (2024). Diskursus ontologis Suku Jawa serta pemaknaan pitutur jawa berdasarkan Metode Verifikasi Alfred Jules Ayer. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi,7(2), 420-432. https://doi.org/10.14710/endogami.7.2.420-432.
Maghfiroh, N. (2022). Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi masyarakat dalam kehidupan sehhari-hari. Komunikologi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 19(02). https://doi.org/10.47007/jkomu.v19i02.516.
Muntadiroh, F. (2020). Implikatur konvensional dalam Dongeng Der Singende Knochen karya Brüder Grimm. IDENTITAET, 9(2), 1-19. https://doi.org/10.26740/ide.v9n2.p%25p.
Purnamasari, A., & Hartono, W. J. (2023). Pentingnya penggunaan bahasa Indonesia di perguruan tinggi. Jotika Journal in Education, 2(2), 57-64. https://doi.org/10.56445/jje.v2i2.84.
Rahayu, I. K., & Rustono, R. (2017). Fungsi pragmatis implikatur percakapan wacana humor berbahasa Jawa pada Rubrik Thengil di Majalah Ancas. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(2), 130-138. https://doi.org/10.15294/seloka.v6i2.17277.
Rahmawati, D. P., Fatin, I., & Ridlwan, M. (2020). Implikatur konvensional bermodus imperatif pada tuturan motivasi Merry Riana dan relevansinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 13(2), 243–255. https://doi.org/10.30651/st.v13i2.5357.
Riyanton, M., Pujihastuti, E., & KARIADI, M. T. (2024, February). Function of Banyumas proverbs. In Prosiding Seminar Nasonal LPPM UNSOED (Vol. 13, No. 1, pp. 255-265). https://doi.org/10.20884/1.semnaslppm.2024.13.1.10419
Rohmadi, M. (2017). Pragmatik: Teori dan analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.
Rosady, I. A., & Lestari, P. M. (2023). Peribahasa Jawa dialek Tegal. Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture, 5(2), 81-95. https://doi.org/10.32585/kawruh.v5i2.4463.
Santoso, B. (2006). Bahasa dan identitas budaya. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 1(1), 44-49. https://doi.org/10.14710/sabda.1.1.44-49.
Sawitri, S., Bengat, B., Deswijaya, R. A., & Priyatiningsih, N. (2019). Nilai karakter pada peribahasa, pepatah dan saloka Jawa sebagai pembelajaran karakter untuk generasi penerus bangsa. Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture, 1(2), 207-224. Retrieved from: https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/kawruh/article/view/407/407
Setiawan, T. I., & Zulaeha, I. (2021). The violation of principles of linguistic politeness in Javanese Speakers of the Banyumas dialect: Studies of sociopramgmatics. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 10(2), 160-167. https://doi.org/10.15294/seloka.v10i2.47985.
Setyorini, A. H., & Pramudiyanto, A. (2023). Analisis idiom Jawa dalam Cerkak ‘Kidung Tresna’ pada Majalah Panjebar Semangat edisi 51. DIWANGKARA: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra Dan Budaya Jawa, 2(2). Retrieved from https://jurnal.stkippgriponorogo.ac.id/index.php/DIWANGKARA/article/view/236.
Simbar, M., Katiandagho, T. M., Lolowang, T. F., & Baroleh, J. (2014). Analisis pengendalian persediaan bahan baku kayu cempaka pada industri mebel dengan menggunakan metode EOQ (Studi kasus pada UD. Batu Zaman). In Cocos, 5(3). https://doi.org/10.35791/cocos.v5i3.5974.
Siswoyo, S., Makincoiri, M., Rianda, A. M., & Sari, F. K. (2025). Leksikon fauna dalam peribahasa Jawa sebagai representasi budaya Jawa: Kajian ekolinguistik. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 5(2), 596-604. https://doi.org/10.53769/deiktis.v5i2.1439.
Sugiyono, S. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sukirno, S. (2013). Pengkajian dan pembelajaran pitutur luhur sebagai pembentuk karakter peserta didik. Jurnal Pendidikan Karakter, (1), 121022. https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.1292.
Suleman, J., & Islamiyah, E. P. N. (2018). Dampak penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja terhadap bahasa Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (SENASBASA) (Vol. 2, No. 2), pp 153-158. Retrieved from http://simkatmawa.kemdikbud.go.id/vBahasa3/assets/upload/foto_non_lomba_061016_1560700829043189100.pdf.
Sumodiningrat, G. (2023). Pitutur luhur budaya Jawa. Narasi.
Suryani, A. (2014). Implikatur dalam wacana rubrik Banyumasan di Majalah Panjebar Semangat. Sutasoma: Jurnal Sastra Jawa, 3(1). https://doi.org/10.15294/sutasoma.v3i1.4022.
Wibowo, S. H. B. (2019). Menyelamatkan arsitektur jawa, membangun jati diri. ORASI ILMIAH. http://repository.widyamataram.ac.id/uploads/pdfs/2_Menyelamatkan_Arsitektur_Jawa_Membangun_Jati_Diri.
Wirajayadi, L., Yunus, M., Suryanirmala, N., Winata, A., & Haeri, Z. (2021). Cerminan budaya dalam bahasa daerah: Sebagai penanda identitas diri masyarakat Sasak. Journal of Innovation Research and Knowledge, 1(3), 367-372. https://doi.org/10.53625/jirk.v1i3.206.
Yuliani, W. (2018). Metode penelitian deskriptif kualitatif dalam perspektif bimbingan dan konseling. Quanta: Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan, 2(2), 83–91. https://doi.org/10.22460/q.v2i2p83-91.1641.
Zahra, P. S., & Nurjanah, N. (2024). Implikatur dalam tuturan Kiky Saputri pada acara Konser Raya 28 Indosiar. Bestari: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya, 2(3), 224-236. Retrieved From : https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/bestari/article/view/46265.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Seminar Nasional dan Gelar Karya Produk Hasil Pembelajaran

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.